WNI Korban Scam Online Meningkat, Kalangan Berada pun Terjerat

WNI Korban Scam Online Meningkat, Kalangan Berada pun Terjerat
Sebanyak 14 WNI korban penipuan perusahaan "online scam" dari Kamboja dipulangkan ke Indonesia pada Senin (8/8/2022). Foto: ANTARA/HO-Kemlu RI

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI mencatat bahwa jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan lowongan kerja berbasis daring (online scam) di luar negeri terus meningkat.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha mengungkapkan bahwa pada 2022 tercatat 1.185 WNI yang menjadi korban perusahaan daring.

Para korban itu tercatat tersebar sebanyak 864 orang di Kamboja, 81 orang di Myanmar, 107 orang di Filipina, 102 orang di Laos, dan 31 orang di Thailand.

“Dari angka tersebut kita melihat peningkatan tajam, misalnya di Kamboja saja pada 2021 ada 116 kasus kemudian bertambah menjadi 864 kasus. Ini perlu menjadi concern kita bersama,” kata Judha ketika ditemui ANTARA pada Jumat (10/2).

Dia menegaskan bahwa langkah-langkah komprehensif dan terkoordinasi di antara pemangku kepentingan terkait di Indonesia dan di negara tujuan diperlukan untuk menangani kasus tersebut.

Langkah-langkah yang mencakup penanganan kasus serta aspek pencegahan penting dilakukan, kata Judha.

Kemlu mencatat bahwa dari 1.000-an WNI korban yang dipulangkan ke Indonesia, ada yang kembali berangkat ke luar negeri dan bekerja di jenis perusahaan yang sama.

“Ini yang perlu kita atasi bersama, terutama memberikan awareness kepada masyarakat agar jangan mudah tertipu dengan lowongan pekerjaan di media sosial yang menawarkan gaji besar tetapi tidak minta kualifikasi dan tidak mensyaratkan visa kerja,” kata Judha.

Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penipuan lowongan kerja berbasis daring (online scam) di luar negeri terus meningkat.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News