World Bank Mendukung Transisi Energi di Indonesia

World Bank Mendukung Transisi Energi di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela Business 20 Summit di Nusa Dua, Bali. Foto: Kemenko Perekonomian

“Komitmen bantuan dari negara atau lembaga dunia harus dikejar, jangan hanya jadi sekedar wacana,” kata Mamit, Selasa (15/11).

Dia menjelaskan, dunia saat ini bergerak pada penggunaan energi bersih. Namun perlu kerjasama antar semua pihak untuk menuju target Net Zero Emission (NZE).

“Energi terbarukan adalah sebuah keniscayaan, semua sedang menuju kesana. Dan banyak negara G20 berkomitmen untuk menuju NZE, dan concernnya untuk menuju kesana dibutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ujar Mamit.

Oleh karena itu, kehadiran investor maupun bantuan dari lembaga dunia mutlak untuk meraih target tersebut.

Berdasarkan Perjanjian Paris, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri atau 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030 sesuai Nationally Determined Contributions (NDCs). Dan untuk Net Zero Emission (NZE) sektor energi ditargetkan akan dicapai pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Di Bali, Direktur Bank Dunia Axel van Trotsenburg mengatakan dukungan World Bank terhadap reformasi ekonomi Indonesia telah terjalin sejak lama melalui berbagai program kerja sama.

“Dengan adanya kebutuhan global untuk menangani perubahan iklim saat ini, World Bank siap mendukung langkah transisi energi di Indonesia guna mengurangi emisi karbon, antara lain melalui pembangunan energi baru terbarukan seperti energi surya, angin, dan hydro,” ujar Trotsenburg.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

World Bank menyatakan siap mendukung langkah transisi energi di Indonesia guna mengurangi emisi karbon antara lain melalui pembangunan energi baru terbarukan.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News