World Bank Mendukung Transisi Energi di Indonesia

World Bank Mendukung Transisi Energi di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela Business 20 Summit di Nusa Dua, Bali. Foto: Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - World Bank menyatakan siap mendukung langkah transisi energi di Indonesia guna mengurangi emisi karbon antara lain melalui pembangunan energi baru terbarukan seperti energi surya, angin, dan hydro.

Hal itu terungkap saat Managing Director of Operations World Bank Axel van Trotsenburg bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela Business 20 Summit di Nusa Dua, Bali, kemarin.

“Indonesia saat ini sedang mengembangkan energi hydro di kawasan Kalimantan Utara. Nantinya listrik yang dihasilkan tidak hanya diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia, namun dapat dijual ke Brunei Darussalam dan Filipina,” ungkap Menko Airlangga.

Pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengungkapkan dukungan dari lembaga internasional dan negara maju penting bagi upaya transisi energi di negara berkembang seperti Indonesia.

"Sebab Indonesia mempunya resource yang berlimpah ruah, tetapi tidak punya teknologi, tidak punya dana juga,” ungkap Fahmy Radhi, Selasa (15/11/2022).

Fahmy mencontohkan untuk memensiunkan dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dibutuhkan dana sekitar 500 miliar US Dolar. Hal itu tentu berat jika hanya ditanggung negara.

“Saya kira negara-negara maju dan lembaga seperti World Bank, IMF agar membantu agar tercipta zero carbon," tegasnya.

Fahmy menekankan pentingnya agenda G-20 untuk mengingatkan negara maju dan lembaga internasional terkait Paris Agreement.

World Bank menyatakan siap mendukung langkah transisi energi di Indonesia guna mengurangi emisi karbon antara lain melalui pembangunan energi baru terbarukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News