Xiaomi Bawa Rekanannya Bangun Pabrik di Batam
Kombinasi antara BP Batam dengan Xiaomi dan Satnusa sangat tepat. Karena dalam tempo panjang, pengembangan industri smartphone ini bisa dikembangkan menuju industri-industri lain seperti industri penunjang smartphone, industri komponen smarphone dan industri semikonduktor.
"Makanya kita tengah bangun ekosistem rantai pasokan dengan mempersiapkan infrastrukturnya. Maka nanti industri hulu akan datang dengan sendirinya," ucapnya.
Dan Pemilik Satnusa Persada Abidin Hasibuan sangat mengapresiasi sekali niat Xiaomi yang membuka peluang pengembangan industri smartphone di Indonesia.
"Dengan begini biayanya bisa lebih kompetitif. Memang saat ini untuk bahan bakunya masih impor. Namun jika buat rantai pasok disini, biaya bisa lebih murah," katanya.
Abidin menegaskan targetnya jika kerjasama ini berjalan nanti akan memproduksi 6 juta unit smartphone."Mengapa harus impor, kalau bisa buat dalam negeri," pungkasnya.(leo)
Head of Xiaomi South Pacific Region and Xiaomi Indonesia Country Manager Steven Shi mengatakan Pasar Indonesia sangat menjanjikan bagi Xiaomi.
Redaktur & Reporter : Budi
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi, jadi Sebegini Per Gram
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- Edukasi Investasi, Bibit.Id Jelaskan 3 Alasan Beli Sukuk Seri ST012
- Microsoft Berinvestasi di Indonesia, Luhut: Anda Tidak akan Menyesal, Saya Janji
- Ketua Koperasi Ini Jadi Tersangka Investasi Bodong, Begini Modusnya