Ya Ampun, Pak Guru Seni Meremas Dada Melati
jpnn.com - TEGAL - Peristiwa memilukan kembali mencoreng wajah dunia pendidikan di Kabupaten Tegal. Setelah belum lama ini ada kabar tentang guru SD yang mencabuli 25 muridnya, kasus serupa muncul lagi.
Kali ini seorang guru SMA Negeri 1 Pangkah disebut-sebit mencabuli siswinya sendiri yang duduk di kelas 12 IPA. Terungkapnya kasus itu bermula ketika Radar Tegal (Jawa Pos Group) menerima sebuah surat dari seseorang yang mengaku bernama Putik Bunga.
Surat yang dikirim melalui Kantor Pos Tegal itu berisi kronologis percobaan pemerkosaan yang dilakukan salah seorang guru di SMAN 1 Pangkah terhadap siswinya. Melati -sebut saja nama korban demikian- yang masih 16 tahun menjadi korban pencabulan gurunya.
Mulanya Melati dipanggil oleh guru kesenian berinisial MA ke ruang bengkel seni. Awalnya, MA hanya menunjukkan tugas ketrampilannya.
Tapi tiba-tiba MA memeluk Melati dari belakang dan meremas-remas dadanya. MA bahkan sempat menciumi bibis Melati.
”Hampir saja terjadi perkosaan kalau tidak ada murid lain yang datang. Temanku trauma atas pengalaman buruk itu, dan selalu nangis kalau ingat,” demikian tertulis dalam surat itu.
Melihat itu, teman-teman Melati pun tidak tinggal diam. Mereka kemudian mengantarkan Melati untuk menemui guru bimbingan dan konseling (BK).
Tapi bukannya mendapat solusi, Melati justru disuruh diam dan merahasiakan peristiwa itu. Seakan-akan guru SMAN 1 Pangkah menutupi masalah itu demi nama baik sekolah.
TEGAL - Peristiwa memilukan kembali mencoreng wajah dunia pendidikan di Kabupaten Tegal. Setelah belum lama ini ada kabar tentang guru SD yang mencabuli
- Gempa di Garut, BPBD Masih Pantau Seluruh Daerah
- 467 PPPK 2023 Bangka Selatan segera Dilantik
- Polisi Tangkap 4 Bandar dan 1 Penjudi Togel di Banda Aceh
- Polisi Serius Berantas Pertambangan Bijih Timah Ilegal, Penampungnya Juga Ikut Disikat
- Kabar Terbaru Pembangunan Tol Trans Sumatera di Jambi, Seksi 4 Tempino-Simpang Ness Mulai Dikerjakan
- Ekonomi Babel Lesu Buntut Gelombang PHK Karyawan Smelter Timah