Ya Ampuuun! Gara-gara KK, Istri Gantung Diri

Ya Ampuuun! Gara-gara KK, Istri Gantung Diri
Tali untuk gantung diri. Ilustrasi: DH Illustration

"Jadi begini, hasil pemeriksaan kita diketahui bahwa sekitar jam delapan pagi, korban menanyakan kepada suaminya apakah sudah mengurus KK untuk persyaratan anak mereka sekolah,” ujar Anggon.

Karena identitas kedua anak mereka belum dimasukkan dalam KK, Tts diminta segera mengurusnya. Kepada istrinya, Tts mengabarkan bahwa KK tersebut belum selesai diurus.

“Suaminya juga menyampaikan bahwa KK tersebut sudah diurus dengan bantuan orang lain dan baru hari ini (Minggu pagi kemarin) akan menemui orang yang mengurus KK. Namun karena tadi pagi hujan, niat suaminya diurungkan,” jelas Anggon.

Mendengar penjelasan tersebut, korban marah-marah dan memecahkan piring ke lantai. “Setelah itu, korban langsung ke kamar yang berada di lantai dua,” sambung Anggon.

Dua jam setelah cekcok tersebut, Tts kemudian memandikan anak bungsunya, Di. Sementara, anak satunya lagi, De, hanya mau dimandikan oleh ibunya.

“Karena itu, si suami menyuruh anaknya ke lantai atas menemui ibunya,” cerita Anggon.

Tts kemudian heran, anaknya tidak turun-turun bersama istrinya. Ketika dipanggil pun, tidak ada sahutan. Tts kemudian menyusul ke lantai atas.

Saat di atas, Tts mendapati pintu kamar yang dikunci dari dalam. Sementara di ventilasi, ada kain yang terikat.

Sebelum gantung diri, Jul terlibat cekcok mulut dengan suaminya, dipicu masalah Kartu Keluarga (KK).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News