YAICI Bersama PP Aisyiyah & PP Muslimat NU Ajak Masyarakat Pahami Penyebab Stunting

YAICI Bersama PP Aisyiyah & PP Muslimat NU Ajak Masyarakat Pahami Penyebab Stunting
YAICI bersama PP Aisyiyah, PP Muslimat NU dan para mitra, menggelar diskusi untuk membantu masyarakat memahami penyebab stunting pada di Jakarta, Kamis (14/12). Foto: dok Yaici

jpnn.com, JAKARTA -  Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama PP Aisyiyah, PP Muslimat NU dan para mitra, menggelar diskusi untuk membantu masyarakat memahami penyebab stunting pada di Jakarta, Kamis (14/12).

Ketua bidang advokasi YAICI, Yuli Supriati menyoroti kampanye penanganan stunting yang selama ini di gaungkan tidak berdasar pada persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.

Yuli mengatakan stunting adalah ujung dari persoalan rendahnya literasi gizi masyarakat.

Literasi gizi atau pemahaman dan kesadaran gizi masyarakat mempengaruhi pola asuh dan pola konsumsi keluarga.

Keluarga tanpa pemahaman gizi yang baik cenderung tidak memperhatikan asupan gizi anak, sehingga anak terbiasa mengkonsumsi makanan yang mereka suka, seperti makanan dan minuman dengan kandungan gula garam lemak yang tinggi.

Penelitian guru besar Muhammadiyah mencatat sebanyak 11,4 persen balita di Banten, 8,4 persen di DKI Jakarta dan 5,3 persen di DI Yogyakarta mengonsumsi kental manis.

Tidak hanya itu, 78,3 persen responden di Banten, 88,1 persen di DKI dan 95,2 persen di DI Yogyakarta memberikan kental manis kepada balitanya lebih dari satu sachet per hari.

Adapun faktor utama pemberian kental manis pada anak ini disebabkan oleh persepsi masyarakat di tiga wilayah ini yang masih menganggap kental manis adalah susu.

YAICI bersama PP Aisyiyah, PP Muslimat NU dan para mitra, menggelar diskusi untuk membantu masyarakat memahami penyebab stunting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News