Yakin Keberpihakan Lewat Editorial Tak Ganggu Independensi dan Profesionalitas

Yakin Keberpihakan Lewat Editorial Tak Ganggu Independensi dan Profesionalitas
Yakin Keberpihakan Lewat Editorial Tak Ganggu Independensi dan Profesionalitas

jpnn.com - JAKARTA - Sikap keberpihakan yang ditunjukkan harian berbahasa Inggris The Jakarta Post pada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla diyakini tidak akan menganggu independensi serta profesionalitas media massa dalam melaksanakan tugasnya. Sebab, menunjukkan keberpihakan dalam kontestasi politik melalui editorial itu hal itu bukan fenomena baru.

"Fenomena Jakarta Post bukan suatu yang baru dalam politik. Baik dalam konteks Indonesia maupun pengalaman di beberapa negara demokrasi," kata dosen ilmu komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, I Gusti Ngurah Putra, Jumat (4/7).

Ngurah memberi contoh di negara-negara demokratis di barat dan Australia. Adalah taipan media, Rupert Murdoch dan media-media miliknya yang lazim mendukung kandidat-kandidat dari Partai Liberal dalam pemilu Australia atau negara barat lainnya.

Karenanya, kata Ngurah, sangat menarik untuk mencermati perkembangan pemanfaatan dan peranan media massa dalam pemilu presiden kali ini ketika Jakarta Post menyatakan keberpihakannya dalam kebijakan editorial. Sebab, keberpihakan tidak harus mengorbankan profesionalisme.

Menurut Ngurah, keberpihakan media terhadap kandidat biasanya dilandasi oleh alasan ideologis dan moral tanpa mempertaruhkan nilai-nilai jurnalisme yang menjunjung tinggi usaha untuk selalu menemukan dan menyebarkan kebenaran. “Media yang berpihak tidak berarti akan kehilangan konsistensinya dengan profesionalitasnya,” pungkasnya.(rmo/jpnn)


JAKARTA - Sikap keberpihakan yang ditunjukkan harian berbahasa Inggris The Jakarta Post pada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla diyakini tidak akan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News