Yakinlah, Tak Ada Politikus Golkar Tolak Bamsoet Pimpin DPR
jpnn.com, JAKARTA - Nama legislator Partai Golkar Bambang Soesatyo sudah berkibar sebagai calon ketua DPR. Kabarnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sudah menunjuk politikus yang beken disapa dengan panggilan Bamsoet itu untuk menjadi pengganti Setya Novanto di pucuk pimpinan parlemen.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin, nama Bamsoet sudah mengemuka sebagai calon ketua DPR sejak sebelum partainya menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk memilih ketua umum baru. Hanya saja, Golkar memang belum membuat keputusan resmi tentang penunjukan Bamsoet.
"Saya tidak boleh mendahului apa kebijakan ketum ya. Tapi kemarin sudah banyak yang bicara padahal saya enggak tahu kapan dirapatkan. Ya kami memang mengakui Pak Bambang," ucap Mahyudin di kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (12/1).
Apakah ada pihak-pihak di internal Golkar yang menentang Bamsoet? Mahyudin memastikan tak ada penolakan terhadap wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII itu.
"Sampai kemarin kami di rapat pleno fraksi enggak ada yang menolak tuh. Karena menurut yang saya tahu termasuk Pak ARB (Aburizal Bakrie, red), selaku ketua dewan pembina sudah tahu nama itu. Dari awal sudah tahu semua," ungkapnya.
Dia menduga nama Bamsoet sudah dikonsultasikan oleh Airlangga kepada para senior partainya untuk diajukan sebagai ketua DPR sehingga tidak ada penolakan.(fat/jpnn)
Nama legislator Partai Golkar Bambang Soesatyo sudah berkibar sebagai calon ketua DPR pengganti Setya Novanto. Bamsoet diyakini akan diterima semua pihak.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar 2024
- Golkar Harap Prabowo-Gibran Berikan Jatah Menteri yang Proporsional
- Golkar Berharap Dapat Jatah Menteri yang Proporsional di Kabinet Prabowo-Gibran
- Komisi II DPR RI Dorong Revisi UU Pemilu di Awal Periode 2024-2029
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah