Yang Utang Pemerintah, Rakyat Ikut Terbebani
Minggu, 07 Juli 2013 – 22:39 WIB
Dia menambahkan, pemerataan pembangunan tidak terjadi. Selain itu, indeks pembangunan manusia Indonesia masih di bawah rata-rata dunia dan tertinggal dibandingkan dengan Singapura, Malaysia dan Thailand di kawasan ASEAN.
Karena itu sudah saatnya pemerintah membangun sebuah kesadaran total. Sehingga dapat melakukan koreksi dan menstrukturisasi pengelolaan utang, kebijakan fiskal dan pembangunan nasional secara holistik serta meluruskannya agar sesuai dengan amanat konstitusi.
"APBN adalah instrumen untuk mengantarkan rakyat lebih makmur, sejahtera dan bahagia. Bukan sebaliknya," ucap Arif.
Utang Indonesia terus meningkat di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Hingga April 2013 mencapai Rp 2.023,72 triliun. Jumlah ini bertambah Rp 48 triliun dibandingkan posisi akhir 2012 yaitu Rp 1.975,42 triliun. Koalisi Anti Utang (KAU) mempertanyakan hal itu. Mengingat, utang itu mengakibatkan anggaran negara terus tersedot.
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR, Arif Budimanta mengkritisi utang luar negeri Indonesia yang terus membengkak. Menurutnya, peningkatan utang Indonesia
BERITA TERKAIT
- Jaksa Eksekutor KPK bakal Mengeksekusi Bupati Mimika Eltinus Omaleng
- Halalbihalal IKA Trisakti, Silmy Karim Minta Alumni Terus Berkontribusi & Bermanfaat Bagi Masyarakat
- Penjual Telur yang Tenggelam Ditemukan Meninggal Dunia
- Warga Israel Menginjak Bantuan RI untuk Gaza, Ketua Fraksi PKS: Tindakan Biadab
- Kementan Mengajak Masyarakat Mengenali Tanah Sebelum Tanam
- Polda Bali Kerahkan Dua Kapal dan Tiga Helikopter Untuk Pengamanan KTT WWF