YLKI: Efektivitas Kinerja Dishub Sangat Diragukan

YLKI: Efektivitas Kinerja Dishub Sangat Diragukan
Bus pariwisata yang mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan di Jalan Raya Puncak, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4) hingga mengakibatkan 11 korban jiwa. Foto: istimewa for JawaPos.Com

jpnn.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut, kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus pariwisata disebabkan kegagalan Ditjen Perhubungan Darat dalam melakukan pengawasan.

Ketua pengurus harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, Ditjen Perhubungan Darat seharusnya melakukan pengawasan intensif terhadap performa bus pariwisata. Sebab, mereka merupakan pemberi dan penerbit perizinan.

"Ditjen Hubungan Darat melakukan pengawasan intensif," kata Tulus dalam keterangan tertulis, Rabu (17/5).

Tulus menambahkan, kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus pariwisata karena tidak berfungsinya praktik uji KIR. Seharusnya, uji KIR menjadi penjamin kelaikan kendaraan dan keselamatan, tetapi praktiknya uji KIR hanya formalitas belaka.

"Efektivitas kinerja Dishub di masing-masing pemerintah daerah sangat diragukan. Patut diduga adanya pungli menjadi penyebab utama tidak efektivitas uji KIR," tutur Tulus.

Karena itu, Tulus menyatakan, YLKI mendesak Kementerian Perhubungan untuk melakukan pengawasan intensif terhadap perusahaan otobus, pariwisata dan AKAP.

Selain itu juga harus dilakukan audit manajemen dan finansial perusahaan yang bersangkutan, serta cabut izin operasionalnya jika terbukti internalnya bermasalah.

Tulus menuturkan, proses uji KIR perlu diperbarui. Jika perlu, swasta dilibatkan untuk uji KIR.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut, kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus pariwisata disebabkan kegagalan Ditjen Perhubungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News