Yuddy Chrisnandi Berbagi Kisah Detik-Detik Rusia Menginvasi Ukraina
Menurutnya, diplomasi sebetulnya adalah bagaimana menjaga hubungan dengan orang lain, dan dalam Islam itu temasuk yang paling penting.
"Diplomasi itu memperkenalkan negara diplomat yang ditugaskan kepada orang yang dikunjungi. Kemudian mencari informasi tentang orang dan negara itu," katanya.
Jadi, lanjut dia, ada sesuatu yang dicapai dengan silaturahmi melalui diplomasi.
"Tujuannya memperkuat mempererat persahabatan, mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan,” ucap Maswadi.
Pandangan senada dikemukakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Widya Setiabudi Sumadinata.
Dia menilai Yuddy Chrisnandi sebagai sosok diplomat sukses dan legendaris yang akan dikenang sepanjang hayat karena memiliki kemampuan berjejaring dan berlatar belakang aktivis.
“Hal yang saya temukan dan saksikan, hanya sedikit diplomat hebat karena tidak punya background sebagai aktivis, dan Profesor Yuddy adalah satu di antara sedikit tersebut."
"Prof. Yuddy walaupun tidak menjadi duta besar lagi, tetapi tetap mengabdikan dirinya untuk negeri ini,” kata Widya. (gir/jpnn)
Seru, mantan Duta Besar Indonesia untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi berbagi pengalaman detik-detik Rusia menginvasi Ukraina.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kennorton Girsang
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Kupas Tuntas Dinamika Perjalanan JKN, Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Buku Senjata Api dan Tanggung Jawab Profesi Polri Ulas Tantangan Izin Penggunaan Senpi
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Gegara Puluhan Ribu Video, Rusia Ancam Google - YouTube