Yudi Hastika Ungkap Tiga Permasalahan yang Diduga Membelit PT DI
jpnn.com, JAKARTA - Hadiah terbang perdana pesawat purwarupa N219 produksi PT Dirgantara Indonesia di HUT RI ke-72 pada 17 Agustus lalu sangat membanggakan.
Pasalnya menurut Ketua Tanah Air Institute Yudi Hastika, pesawat tersebut merupakan produksi anak bangsa dan sekaligus menunjukkan kemajuan industri dirgantara Indonesia.
Karena dalam satu dekade terakhir tidak terlihat adanya kemajuan.
"Rakyat Indonesia patut bergembira menyambut terbang perdana pesawat purwarupa N219 rancangan PT DI bersama LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yang diterbangkan pilot penguji Esther Gayatri dari Bandara Husein Sastranegara," ujar Yudi di Jakarta, Kamis (24/8).
Yudi merasa terbang perdana purwarupa N219 tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya selama ini Indonesia mampu. Namun kemampuan tersebut nyaris tidak terlihat karena adanya sejumlah permasalahan.
Menurut Yudi, setidaknya ada tiga permasalahan yang selama ini membelit PT DI. Yaitu keterlambatan penyelesaian dan pengiriman pesawat ke konsumen, sehingga dikenakan denda.
"Misalnya proyek pesawat N 111 pesanan Filipina yang dikenai denda sebesar Rp 222,56 miliar. Kemudian proyek pesawat C 212-400 pesanan Thailand, dikenai denda sebesar Rp 175,8 miliar dan proyek pesawat Super Puma NAS332 pesanan TNI-AU, dikenai denda Rp 8,5 miliar," ucapnya.
Kemudian, perusahaan plat merah tersebut terkesan lebih banyak memasarkan produk non PT DI, sehingga selisih pendapatan dari penjualan tidak mencukupi biaya operasional tahunan perusahaan.
Hadiah terbang perdana pesawat purwarupa N219 produksi PT Dirgantara Indonesia di HUT RI ke-72 pada 17 Agustus lalu sangat membanggakan.
- Sarasehan Kehumasan MPR, Fadel Muhammad Menyapa Rakyat Gorontalo di Momen Idulfitri
- Majelis Hakim Kembali Tolak PKPU Terhadap Waskita Karya
- Mobil Ambulans Bawa Rombongan Halalbihalal Terguling di Tulungagung
- Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Gowes 90 Kilometer dari Jakarta-Bogor
- Posko THR Tutup, Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Sebut Jumlah Aduan Menurun
- Great Eastern Life & SOS Childrens Villages Indonesia Genjot Kemampuan Generasi Muda Berwirausaha