Yudi Hastika Ungkap Tiga Permasalahan yang Diduga Membelit PT DI

Yudi Hastika Ungkap Tiga Permasalahan yang Diduga Membelit PT DI
Pesawat N219 diterbangkan Captain Esther Gayatri Saleh melakukan Uji Terbang Perdana di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (16/8). Foto: RIANA SETIAWAN /RADAR BANDUNG/JPNN.com

"Produk non PT DI yang dipasarkan (sebagai perantara,red) antara lain, pesawat C 295, heli serbu Bell 412, heli serang Fennec, EC 725, EC 135 dan AS 305," ucapnya.

Permasalahan ke tiga, PT DI selama ini masih menggunakan mitra penjualan untuk memasarkan produksinya ke dalam negeri.‎ Misalnya, pengadaan helikopter Bell 412 EP di Kementerian Pertahanan, menggunakan mitra penjualan PT Bumiloka Tegar Perkasa dan PT Angkasa Mitra Karya.

"Saya kira dengan menggunakan mitra penjualan (agen) menunjukkan marketing di internal PT DI tidak cukup inovatif dalam meyakinkan Kemenhan menggunakan produk dalam negeri. Akibatnya, keuntungan yang diperoleh harus dibagi dengan mitra penjualan," katanya.

Yudi melihat tiga permasalahan tersebut sangat mendasar dan berpengaruh besar. Karena itu penting untuk segera ditangani dengan baik.

"Berdasarkan kondisi yang ada, saya kira Komisaris Utama PT DI harus segera melakukan evaluasi dan melakukan penyegaran," pungkas Yudi.(gir/jpnn)


Hadiah terbang perdana pesawat purwarupa N219 produksi PT Dirgantara Indonesia di HUT RI ke-72 pada 17 Agustus lalu sangat membanggakan.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News