Yuli Sumpil Akui Menaruh Uang, Bantah Mabuk

Yuli Sumpil Akui Menaruh Uang, Bantah Mabuk
Yuli Sumpil membentangkan syal, atribut Arema FC, saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/10). Foto: Radar Malang/JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Yuli Sumpil, dirigen Aremania, dijatuhi sanksi berat oleh Komdis PSSI, yakni dilarang datang ke stadion seumur hiudpnya. Sanksi yang sama dijatuhkan pada seorang Aremania bernama Fandy.

Sanksi itu merupakan buntut dari tindakan keduanya yang dinilai memprovokasi penonton saat Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu lalu (6/10).

Lalu, seperti apa kiprahnya ke depan? Berikut wawancara wartawan Jawa Pos Radar Malang Gigih Mazda di rumahnya di Gang Sumpil, Blimbing, Kota Malang.

Anda dilarang masuk dan menonton pertandingan sepak bola di stadion mana pun di Indonesia seumur hidup. Bagaimana menurut Anda?

Saya tidak ada masalah terkait hukuman yang dijatuhkan kepada saya. Saya terima ini dengan kesatria. Yang tidak bisa saya terima adalah kenapa sanksi yang diterima klub begitu berat. Bukannya bermaksud membandingkan kejadian di pertandingan lainnya, tapi saya rasa hukuman kepada klub kami ini begitu berat dan tidak adil.

Jika larangan bertanding tanpa penonton hingga akhir musim ini dinilai terlalu berat. Lalu, hukuman apa yang pantas bagi Arema FC?

Mungkin kalau tanpa penonton hanya 2–3 pertandingan, itu tidak masalah. Tapi, ini sampai 5 (5 laga kandang, Red). Itu yang tidak adil.

Lalu, apa rencana Anda ke depannya?

Yuli Sumpil si dirigen Aremania, telah dijatuhi sanksi oleh Komdis PSSI berupa larangan ke stadion seumur hidup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News