Yummyy... Lidah Warga Perth Digoyang Masakan Indonesia

Yummyy... Lidah Warga Perth Digoyang Masakan Indonesia
Nyam.. Nyam.... Lidah Warga Perth Digoyang Masakan Indonesia. Foto: Kemenpar

Sebagai rumah selama lebih dari tiga ratus etnis, masakan Indonesia memiliki rentang yang sangat luas dari berbagai karakter.

”Di beberapa daerah karakter masakannya sangat dipengaruhi oleh Tiongkok, yang lain dipengaruhi oleh Timur Tengah serta India dan di oleh berbagai masakan Eropa seperti: Belanda, Portugis dan Spanyol. Namun kesamaan antara satu sama lain adalah rasa cinta yang sangat besar terhadap campuran rempah-rempah sebagai racikan bumbu untuk memperkaya rasa terhadap bahan-bahan yang kami gunakan. Jadi datanglah ke Indonesia dan nikmatilah makanan kami,” ujar Astrid.

Karena tema acara di Perth tersebut adalah cabai, Astrid juga kembali memaparkan bahwa tanah air Indonesia juga berbicara tentang rasa, memiliki cinta yang besar kepada cabai.

Untuk sebagian besar orang Indonesia, memerlukan cabai seperti membutuhkan garam untuk memberikan rasa pada makanan Indonesia.

“Jadi bagi Anda semua penggemar cabai, di Indonesia-lah tempatnya, nikmati masakan kami, dan juga nikmati keindahan alam kami yang tidak ada bandingannya,” kata Astrid.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, berpromosi dengan mengedepankan masakan atau kuliner Indonesia adalah cara yang efektif untuk pariwisata Indonesia.

”Kuliner itu adalah sebagai kultur diplomasi bangsa kita, ini cara yang sangat baik dan efektif,” ujar Pitana.

Pria asli Bali itu menambahkan, masakan Indonesia itu tidak sembarangan hanya dengan rasa yang nikmat. Namun, masakan Indonesia itu ada sejarahnya, ada teorinya ada filosofinya.

Pemandangan menarik terlihat di perhelatan Araluens Chili and Avocado Festival 2017.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News