Yusak Bin Sabetu Memimpin Lapas Wamena dengan Cara Sederhana

Yusak Bin Sabetu Memimpin Lapas Wamena dengan Cara Sederhana
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Wamena Yusak Bin Sabetu membantu mengangkat puing kayu bersama narapidana saat melakukan pembinaan di bengkel pertukangan kayu di dalam lapas, Rabu (13/9). Foto: Kemenkumham

Sedangkan jumlah total penghuni Lapas Kelas IIB Wamena berjumlah 97 orang.  Rinciannya adalah 69 orang narapidana dan 28 orang tahanan.

Di antara penghuni Lapas Kelas IIB Wamena terdapat 2 orang narapidana perempuan dan 1 orang narapidana yang dijerat Pasal 187 karena kasus bom molotov. Menurut Yusak, napi itu berisiko.

Yusak pun dalam menjalankan tugasnya selalu esktra hati-hati dan menerapkan aturan dengan disiplin yang baik kepada pegawai maupun narapidana. Hal itu juga menjadi tantangan tersendiri mengingat kondisi Wamena yang masih kuat akan adat-istiadat.

Setiap perintah baru disosialisasikan kepada para petugas dengan cara penuh kesabaran dan ketekunan. “Modal saya hanya jujur, disiplin dan memahami seluk beluk adat istiadat dan budaya yang ada di sini, serta berkomunikasi dengan tim saya, dan aparat hukum tidak pernah saya tinggalkan,” ujarnya.

Memang, kepemimpinan bukan sekadar bagaimana mengatur orang lain, melainkan juga mengatur diri sendiri supaya diikuti oleh orang lain. Yaitu melalui cara yang ramah, sederhana dan  berwibawa.

Yusak menjelaskan, Lapas Klas IIB Wamena juga melaksanakan berbagai program pembinaan bagi narapidananya. Di antaranya budidaya ternak lebah madu, pembuatan sari buah merah, jasa pencucian motor/mobil, ternak itik, berkebun sayur-sayuran dan bengkel pertukangan kayu ataupun las.

Selain itu, Lapas Kelas IIB Wamena juga melaksanakan pembinaan mental rohani. Untuk napi berkeyakinan Kristen menjalankan ibadah di gereja. Adapun bagi narapidana Islam, setiap Jumat memperoleh ceramah dari pembina Masjid Wamena. 

“Tak ketinggalan kegiatan olahraga untuk narapidana seperti voli, futsal, serta  bulu tangkis sebagai sarana pembinaan di Lapas ini,” ucapnya.

Memimpin Lapas Wamena memiliki tantangan tersendiri. Apalagi di Wamena masih sangak kental dengan adat dan budaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News