Zmart Jadi Bukti Kepedulian Baznas Membina Mustahik

Nasir memaparkan, ZMart akan terbagi ke dalam tiga jenis. Pertama, Z-Mart Points yang merupakan unit usaha yang di miliki satu keluarga.
Kedua, usaha yang dikembangkan dalam jenis Z-Mart Store dengan skala yang lebih besar dan dimiliki oleh beberapa keluarga mustahik.
Ketiga, Distribusi Center, baik grosir maupun eceran guna menyuplai dagangan ke warung-warung kelontong.
"Keberhasilan program ini sudah mulai terlihat dengan adanya kenaikan omset usaha," ujar Nasir.
Dia mencontohkan, ZMart milik mustahik bernama Mustari di Bogor mengalami kenaikan omzet Rp 200.000-Rp 300.000 per hari.
Setelah bantuan dari BAZNAS diberikan, tambah dia, stok barang di warung menjadi bertambah dan lengkap, sehingga warga sekitar lebih sering berbelanja di warungnya.
Dengan dana zakat yang didayagunakan akan bermanfaat untuk membangkitkan kondisi perekonomian masyarakat yang tergolong mustahik produktif dan memiliki usaha retail menjadi lebih berkembang serta maju dengan menerapkan sistem muamalah yang baik dan benar secara Islami.
Selanjutnya, terang Nasir, untuk melakukan percepatan program ini, BAZNAS akan melakukan screening dan pendampingan mustahik pemilik warung kelontong bekerja sama dengan mitra-mitra lokal di daerah, sehingga usaha mustahik dapat cepat meningkat untuk menopang perekonomian keluarga. (mg7/jpnn)
Setelah meresmikan program Zmart untuk wilayah Bogor, kini BAZNAS kembali membuka Zmart untuk wilayah Kota Tangerang Selatan, Senin (11/6).
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Balai Ternak di Mojokerto Targetkan Peternakan Mandiri dan Berkelanjutan
- BMD Perluas Layanan Modal Usaha Bagi Mustahik di Mojokerto
- Tim Kemanusiaan BAZNAS Tuntaskan Misi di Myanmar
- Omzet ZChicken Fayrus Capai Rp40 Juta per Bulan Berkat Pendampingan dan Modal
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- BAZNAS Siap Fasilitasi Perawatan Warga Gaza yang Dievakuasi ke Indonesia