Prajurit Brigif Linud/18 Trisula Gugur saat Pembaretan

Prajurit Brigif Linud/18 Trisula Gugur saat Pembaretan
Prajurit Brigif Linud/18 Trisula Gugur saat Pembaretan

jpnn.com - MALANG - Brigade Infanteri Lintas Udara (Brigif Linud) 18 Trisula di Jabung kehilangan satu prajurit saat tradisi pembaretan ke Gunung Bromo, Jumat (11/4) lalu. Prajurit yang gugur itu atas nama Serda Rapindo Putra Sihaloho (21 tahun) asal Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Jenazah sudah dikirim dan dimakamkan secara militer di Simalungun, kemarin sore.

Gugurnya Serda Rapindo dibenarkan Komandan Brigif Linud/18 Trisula Kolonel Inf. Susilo kepada Malang Post (Grup JPNN), kemarin. Menurut Susilo, pembaretan merupakan tradisi untuk prajurit baru di Brigif Linud/18 Trisula. Tradisi pembaretan kali ini dilakukan di Gunung Bromo dengan target waktu empat hari.

Sekitar 300 prajurit, termasuk Serda Rapindo bergerak dari markas Linud di Jabung Kabupaten Malang pada Rabu (9/4) lalu. Upacara pemberangkatan dilakukan pukul 08.00 dengan inspektur upacara Kolonel Inf. Susilo. Rencananya, pada Minggu pagi para prajurit sudah melakukan trafisi pemasangan baret.

Brigif sendiri memiliki sasanti "Sarvatra Eva Yudha", yang berarti "Dapat bertempur di mana saja, dalam segala cuaca dan arah". Untuk tradisi pembaretan, para prajurit menjalani longmarch jalan kaki menuju ke Gunung Bromo. Hanya saja pada hari kedua, Serda Rapindo kelelahan dan lemas.

“Pada hari Kamis tanggal 10 April pkl 13.45 saat hanmars (ketahanan fisik, red) di daerah Gunung Renggo yang bersangkutan kelelahan dan lemas,” ujar Kolonel Susilo.

Setelah dicek tim di lapangan, ternyata yang bersangkutan mengalami dehidrasi. Kemudian selanjutnya Serda Rapindo dibawa ke Rumah Sakit Tentara (RST) dr. Soepraoen di Kota Malang sekitar pukul 14.30. Pajurit tersebut kemudian menjalani perawatan di rumah sakit yang terletak di Kecamatan Sukun itu. “Pada hari Jumat tanggal 11 April pukul 02.15, dari RST dinyatakan meninggal,” imbuhnya.

Pihak Brigif kemudian mendatangkan keluarga Serda Rapindo yang ada di Malang. Menurut Susilo, yang hadir atas nama Rikson Sitanggang dan Rimson Sipayung. Kemudian dilakukan otopsi terhadap prajurit itu, untuk menyakinkan terkait kondisi Rapindo. “Maka diadakan otopsi dan sudah diilaksanakan sesuai prosedur,” tegas dia.

Pada Jumat pukul 24.00, jenazah prajurit itu dikirim ke Medan dengan Pesawat Lion Air. Dari pihak Brigif didampingi Kapten Gultom, sedangkan dari pihak almarhum Ibu Silalahi. kemudian menggelar upacara pemakaman secara militer.

MALANG - Brigade Infanteri Lintas Udara (Brigif Linud) 18 Trisula di Jabung kehilangan satu prajurit saat tradisi pembaretan ke Gunung Bromo, Jumat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News