Bank Permata Bidik Rp 5,5 Triliun
jpnn.com - JAKARTA –Sejumlah bank ancang-ancang memperkuat struktur permodalan perseroan. Sebab, bertambahnya beban pencadangan karena kenaikan kredit bermasalah mulai menggerus kinerja keuangan perbankan.
Salah satunya adalah Bank Permata Tbk (BNLI) yang mendapat restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menawarkan saham baru (rights issue), Kamis (19/5) lalu. Bank yang sahamnya dimiliki bersama oleh Standard Chartered dan grup Astra itu berharap mendapatkan dana segar Rp 5,5 triliun.
Direktur Utama BNLI Roy Arfandy menyatakan, perseroan akan menerbitkan 10.465.095.082 saham baru kelas B dengan harga pelaksanaan Rp 526 per saham. Pemilik 283 lembar saham yang tercatat pada 31 Mei 2016 berhak memesan 249 saham lebih dulu.
Perdagangan dilaksanakan pada 2–8 Juni mendatang. Berdasar aksi tersebut, perseroan akan memperoleh dana Rp 5,5 triliun yang dibukukan sebagai tambahan modal inti.
Roy menyatakan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan gross) telah dan masih menunjukkan tren peningkatan. Akibatnya, beban pencadangan meningkat signifikan dan berdampak terhadap kinerja keuangan.
Meski demikian, Roy menegaskan likuiditas BNLI tetap terjaga sehat seiring dengan meningkatnya dana pihak ketiga (current account and savings account/CASA). ’’Kami telah melakukan sejumlah tindakan untuk meningkatkan kualitas aset,’’ katanya.
Dua pemegang saham utama BNLI PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank (SCB) berkomitmen untuk bertindak sebagai pembeli siaga dan membeli saham yang tidak dibeli pemegang saham publik.
Saat ini ASII dan SCB berbagi rata kepemilikan saham masing-masing 44,56 persen. Sisanya adalah milik publik. (gen/jos/jpnn)
JAKARTA –Sejumlah bank ancang-ancang memperkuat struktur permodalan perseroan. Sebab, bertambahnya beban pencadangan karena kenaikan kredit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi