BNNP Blokir Rekening Bandar Sabu -Sabu 18 kg
jpnn.com, SURABAYA - Penyidik BNN saat ini sedang menyelidiki aliran uang terkait transaksi kasus 18 kilogram sabu-sabu (SS) yang diungkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim.
Kepala BNN RI Komjen Pol Heru Winarko mengakui, Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu wilayah yang kerap dipakai para bandar beroperasi.
Ada 27 titik yang sudah dipantau. Semuanya terindikasi telah terpapar jaringan pengedar. Itu tersebar di 36 kota/kabupaten se-Jatim.
Menurut Heru, narkoba yang masuk ke wilayah Jatim rata-rata dari luar negeri. Paling banyak dari Malaysia dan negara-negara lain di Asia.
"Dan setiap saat pasti ada narkoba jenis baru yang ditemukan," ujarnya setelah meresmikan kantor BNNP Jatim di Jalan Raya Sukomanunggal.
Menurut Heru, hasil tangkapan BNNP Jatim patut diapresiasi. Minimal, ada satu jaringan besar yang bisa terungkap.
Hal itu bisa menjadi pintu masuk untuk menemukan jaringan lain yang lebih besar. "Memang tidak mudah. Tapi, jaringan narkoba ini harus diberantas habis," tuturnya.
Terkait jaringan Aldo yang ditangkap, Kabid Pemberantasan BNNP Jatim AKBP Wisnu Chandra memastikan bahwa perkara itu tidak akan berhenti pada beberapa orang tersangka yang telah ditangkap.
BNN mengakui wilayah Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang kerap dipakai para bandar narkoba beroperasi.
- Mak Gadi Terkenal Licin, Bandar Narkoba Ini Akhirnya Ditangkap Timsus Polres Inhu
- Polisi Sita Aset Sebanyak Rp 2,8 Miliar Milik Bandar Narkoba di Tanah Laut
- Calon Hakim Agung Ini Bakal Tetap Menghukum Mati Bandar Narkoba
- Bandar yang Pasok Narkoba di Kafe Kawasan Senopati Ditangkap Bareskrim Polri
- Irjen Agung Setya, Pangdam, dan BNNP Sumut Menggerebek Judi dan Narkoba, Lihat
- Kaki Tangan Bandar Narkoba Diringkus di Pademangan