Filipina Perpanjang Darurat Militer di Mindanao

Filipina Perpanjang Darurat Militer di Mindanao
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (depan) saat mendarat di Cagayan de Oro Airport, Mindanao. Foto: AFP

jpnn.com, MANILA - Kongres Filipina mendukung gagasan Presiden Rodrigo Duterte untuk memperpanjang status darurat militer di Pulau Mindanao. Kemarin, Rabu (12/12), kongres sepakat melanjutkan status tersebut hingga akhir 2019.

Alasannya, militer perlu berada di Mindanao untuk mencegah bersatunya ekstremis muslim yang sudah terpecah belah. "Kita tidak bisa menutup mata bahwa Mindanao berada di tengah-tengah pemberontakan." Demikian bunyi surat resmi yang dialamatkan Duterte kepada kongres seperti dikutip Reuters.

Pernyataan itu sukses meyakinkan 235 anggota kongres bahwa status darurat militer di Mindanao perlu diperpanjang. Tapi, 28 anggota kongres yang lain tidak sepakat.

Mindanao berstatus darurat militer sejak 23 Mei 2017. Tepatnya setelah terjadi pertempuran maut yang dilancarkan kelompok Maute di Marawi.

Kelompok radikal itu juga berusaha mengambil alih Marawi dan menguasai Mindanao. Mereka ingin mendirikan negara ISIS di sana. (sha/c19/hep)


Kongres Filipina mendukung gagasan Presiden Rodrigo Duterte untuk memperpanjang status darurat militer di Pulau Mindanao.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News