Hubungan Kepala Daerah dengan Wakilnya, Mesra tapi Gersang

Hubungan Kepala Daerah dengan Wakilnya, Mesra tapi Gersang
Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Polpum Kemendagri DR. Bahtiar. Foto: Ist/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perseteruan kepala daerah dengan wakilnya mencuat di beberapa daerah. Dua kasus terbaru, Bupati Tolitoli, Sulteng, Mohammad Saleh Bantilan nyaris terlibat adu jotos dengan sang wakil Abdul Rahman H. Buding.

Yang kedua, perseteruan antara Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, H Mursini dengan Wakil Bupati H Halim.

Juga masih hangat konflik terbuka Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie dengan wakilnya, Udin Hianggio

Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri, Bahtiar, menilai, fenomena perseteruan terbuka kada-wakada menunjukkan merosotnya kualitas leadearship hasil pilkada.

“Juga menunjukkan rendahnya komitmen, integritas dan etika pemerintahan kepala daerah dan wakil kepala daerah,” ujar Bahtiar kepada wartawan, Minggu (4/2).

Lebih lanjut, birokrat bergelar doktor itu menyatakan, perseteruan juga mengindikasikan bahwa posisi wakil kepala daerah dari unsur politisi dalam sistem pemerintahan daerah sangat tidak efektif.

“Ini perlu dievaluasi. Mereka lima tahun dalam jabatan, kalaupun tampak mesra, tapi isi sesungguhnya hanya mesra-mesra gersang. Karena keduanya adalah politisi dan jika ada peluang mereka berdua jadi kompetitor, bertarung dalam pilkada,” ujarnya.

Dia mengatakan, perlu segera dilakukan evaluasi menyangkut hal ini. “Wajib dievaluasi. Masyarakat daerah dirugikan dengan sistem pemerintahan daerah dan kualitas kepempinan yang seperti itu,” imbuhnya lagi.

Beberapa kepala daerah terlibat perseteruan secara terbuka dengan wakilnya. Yang terbaru kasus Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan dengan wabup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News