Jalur Layang Kereta Api Pertama di Sumut Beroperasi April Mendatang

Jalur Layang Kereta Api Pertama di Sumut Beroperasi April Mendatang
Pembangunan rel atau jalur layang kereta api di Jalan Stasiun Med, (9/12/2018) lalu. Saat ini, progres pengerjaan proyek ini sudah 96 persen dan ditargetkan pada April mendatang sudah bisa beroperasi. Foto: SUTAN SIREGAR/JPG

jpnn.com, MEDAN - Masyarakat Kota Medan ditargetkan sudah dapat menikmati jalur layang kereta api dari Stasiun Besar Medan ke Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, pada April mendatang.

Meski molor dari target yang ditetapkan sebelumnya, yakni Desember 2018 lalu, rel layang pertama di Sumatera Utara ini diyakini sudah dapat beroperasi awal April 2019.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan mengatakan, hingga kini proses pengerjaannya sudah mencapai 96 persen. “Kita targetkan siap Maret 2019. Jadi pada akhir Maret atau awal April 2019 sudah bisa dioperasikan,” kata Fakhrul Rivai Hasibuan kepada Sumut Pos, Jumat (25/1).

Menurut Fakhrul, pengerjaan dilakukan di Stasiun Besar Kota Medan dengan melakukan mekanikal elektrikal, finishing, dan secara struktur sudah selesai. Termasuk untuk pemasangan rel kereta api jalur layang dari Medan ke arah Kualanamu atau mengarah ke Mandala, menyisahkan 500 meter lagi. “Kalau mengarah ke Pulo Brayan lebih kurang 3 kilometer lagi. Pemasangannya akan dilakukan awal Febuari 2019 ini,” jelasnya.

Saat ini sedang dilakukan pemasangan rel dan beton rel di sepanjang jalur layang Medan-Kualanamu sepanjang 10,8 kilometer. Pemasangan beton rel ini ditarget selesai pada Maret mendatang. “Jika sudah selesai, pada Maret nanti kita akan undang tim penguji infrastruktur untuk menguji kelayakan dan uji safety. Kemudian, uji beban pada jalur layangnya. Jika lulus, April sudah bisa dioperasikan” bebernya.

Menurutnya, selama proses pengerjaan jalur layang ini, kendala yang dihadapi yakni masih aktifnya jalur yang ada di bawah, sehingga para pekerja harus ekstra hati-hati dalam pengerjaannya.

Dengan segera beroperasinya jalur layang ini, Fakhrul yakin setidaknya dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di inti Kota Medan, khususnya di kawasan perlintasan kereta api.

“Otomatis berpindahnya operasional kereta api ke jalur layang, mengurangi frekuensi kereta api sampai setengahnya (50 persen) yang ada di jalur bawah. Jika selama ini setiap setengah jam ada kereta api melintas, dengan beroperasinya jalur layang ini bisa per 2 jam kereta api baru melintas di bawah,” ungkapnya.

Masyarakat Kota Medan ditargetkan sudah dapat menikmati jalur layang kereta api dari Stasiun Besar Medan ke Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, pada April mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News