Krisis Air, Warga Hanya Andalkan Mobil Tangki

Krisis Air, Warga Hanya Andalkan Mobil Tangki
Mobil tangki air minum. ILUSTRASI. Foto: JPNN.com

jpnn.com, KUPANG - Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di RT 9/RW 4, Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, mengalami krisis air bersih. Kondisi ini sudah berlangsung selama Sembilan tahun.

Di wilayah ini tidak ada jaringan PDAM. Warga pun terpaksa mengandalkan mobil tangki yang biayanya cukup mahal. Warga pun sudah berulang-ulang kali melapor ke Pemerintah Kota Kupang, namun sampai saat ini belum direspons.

Sekretaris RT 9, Semuel Seran kepada Timor Express di kediamannya, Jumat (30/6) menjelaskan khusus di RT 9, semua warga mengeluhkan air bersih. Pasalnya, untuk kebutuhan sehari-hari saja tidak cukup.

Menurut Semuel, warga terpaksa menggunakan jasa mobil tangki. Biasanya saat musim kemarau, tariff angkut air tangki cukup mahal.

Oleh sebab itu, Samuel berharap Pemerintah Kota Kupang memperhatikan nasib warga yang mengalami krisis air bersih.

“Saya sudah Sembilan tahun pakai mobil tangki air untuk bisa pakai air. Memang ada reservoir yang dibangun, namun hanya untuk melayani masyarakat yang mendiami perumahan, sedangkan kami tidak,” ujar Semuel seperti dilansir Timor Express (Jawa Pos Group).

Dijelaskan, selain air bersih warga juga mengeluhkan tentang lampu penerangan jalan. Warga setempat masih membutuhkan empat titik lampu. Selain itu, warga setempat juga membutuhkan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Dengan demikian, lingkungan sekitar bisa bebas dari sampah.

Saat ini karena tidak ada TPS, warga setempat sering membuang sampah sembarangan. Lingkungan sekitar pun tercemar.

Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di RT 9/RW 4, Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, mengalami krisis air bersih. Kondisi ini sudah berlangsung selama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News