Kunjungi Hong Kong, Jokowi Dengar Persoalan WNI

Kunjungi Hong Kong, Jokowi Dengar Persoalan WNI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Warga Negara Indonesia (WNI) di Hong Kong dalam acara bertajuk ‘Temu Kangen Presiden RI dan Ibu Negara’ di Asia World Expo Ground, Hong Kong, Minggu (30/4). FOTO: Biro Pers Presiden RI

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa sekitar 5.400 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menghadiri acara bertajuk ‘Temu Kangen Presiden RI dan Ibu Negara’ di Asia World Expo Ground, Hong Kong, Minggu (30/4).

Sebelum menyampaikan sambutannya, Jokowi terlebih dahulu memutari gedung untuk menyapa dan menyalami masyarakat diaspora. Namun, tidak semua sisi dapat disalami mengingat banyaknya undangan yang hadir.

Seperti biasa, temu kangen itu diawali presiden dengan mengadakan kuis berhadiah sepeda. Dua orang yang beruntung adalah Romlah asal Jombang dan Iin asal Kediri. Keduanya dihadiahi sepeda setelah berhasil menjawab tantangan menyebutkan Pancasila.

Setelah berhasil menjawab, Jokowi kembali bertanya. ”Hadiah sepeda akan dikirim ke Jombang atau Hong Kong?” Romlah pun menyebut kata Jombang. Dia kemudian mencatat alamatnya dan diberikan kepada Ajudan Presiden Kolonel Mar Ili Dasili.

Begitu halnya dengan Iin, setelah berhasil menyebut Pancasila dan diberi hadiah sepeda, dia meminta untuk dikirim ke Kediri. Kepada para diaspora di Hong Kong, Jokowi berpesan agar jangan melupakan Pancasila.

Pada kesempatan itu, mantan wali kota Surakarta juga meminta masukan dan keluhan dari masyarakat Indonesia yang berada di Hong Kong. Beragam masukan disampaikan, mulai dari apresiasi atas kinerja rumah sakit di Kulonprogo, keluhan petani Indramayu yang harus menyewa lahan milik pemerintah, hingga mahalnya harga daging, gula dan telur menjelang lebaran.

Keluhan lainnya adalah apa yang disampaikan Ina, warga asal Pekalongan. Dia mengungkap bahwa pekerja asal Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air dipersulit karena harus mempunyai KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri).

Namun, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid yang hadir mendampingi Jokowi menyebutkan sejak 2015, KTKLN tidak diwajibkan, cukup hanya dengan mempunyai visa kerja dan kontrak kerja.

Presiden yang mendengarkan langsung jawaban Nusron menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan kepada semua jajarannya untuk tidak lagi menghambat dalam memberikan pelayanan.

“Tolong segera disampaikan pasti ada oknum-oknum yang menghambat. Hal-hal yang mudah menjadi sulit. Tidak boleh seperti itu. Sampaikan saja dicatat, siapa, kantornya di mana. Biar semuanya jelas, saya tidak mau mendengar hal-hal seperti ini lagi,” tegas Jokowi.

Mengenai tingginya harga bahan pokok menjelang lebaran, Jokowi menjelaskan bahwa menjaga keseimbangan tidaklah mudah. Seperti saat musim panen sekarang ini di mana produksi melimpah. Namun, yang dikeluhkan kepada dirinya adalah rendahnya harga gabah dan beras.

“Inilah kondisi yang harus kita kelola, kita hadapi agar masyarakat mendapat keuntungan. Peternak, petani juga mendapatkan keuntungan. Tapi percayalah pemerintah memiliki keinginan yang kuat agar keduanya mendapatkan keuntungan yang sama,” terangnya.

Dalam sambutannya, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan pembangunan yang tengah dilakukan pemerintah saat ini, utamanya di bidang infrastruktur, seperti jalan tol di Sumatera dan Pos Lintas Batas Negara di wilayah perbatasan.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Acara itu juga dihibur penampilan grup musik Slank.(fat/jpnn)


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa sekitar 5.400 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menghadiri acara bertajuk ‘Temu Kangen Presiden RI dan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News