Modernisasi Pelabuhan Tumbuhkan Perdagangan

Modernisasi Pelabuhan Tumbuhkan Perdagangan
Terminal Petikemas (TPK) KOJA Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta melayani kapal terbesarnya dengan kapasitas 4.253 twenty foot equivalent units milik Ocean Network Express (ONE) mulai 12 April 2019. Foto: TPK KOJA

jpnn.com, JAKARTA - Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia harus berbenah agar mampu mengakomodir transshipment alias alih muat kargo internasional.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), total volume perdagangan, termasuk ekspor dan impor, pada periode 2014–2018 cenderung naik dengan tren sekitar 1,89 persen.

Pengamat ekonomi sekaligus guru besar Fakultas FEB Universitas Indonesia Rhenald Kasali menyatakan, modernisasi pelabuhan menjadi langkah awal menuju perkembangan yang positif.

Namun, pelabuhan juga perlu menjalin kerja sama internasional dengan operator-operator asing.

Sejak Februari lalu, Pelabuhan Tanjung Priok, tepatnya Jakarta International Container Terminal (JICT), menjadi pelabuhan pertama RI yang bisa melayani transshipment internasional.

’’Volume perdagangan Indonesia juga sudah meningkat sehingga inisiatif JICT perlu diikuti pelabuhan-pelabuhan lainnya,’’ ujar Rhenald saat ditemui Sabtu (11/5).

Dia menyebutkan, sedikitnya ada dua pelabuhan lain yang berpotensi melayani transshipment internasional seperti Pelabuhan Tanjung Priok.

Yakni, Pelabuhan Kuala Tanjung di Batubara dan Pelabuhan Belawan. Dua-duanya terletak di Sumatera Utara dan sudah berubah menjadi pelabuhan modern.

Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia harus berbenah agar mampu mengakomodir transshipment alias alih muat kargo internasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News