Ngebet Kuasai Yerusalem, Israel Berburu Pengakuan

Ngebet Kuasai Yerusalem, Israel Berburu Pengakuan
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely. Foto: Haaretz

jpnn.com, TEL AVIV - Resolusi Majelis Umum PBB yang menolak pengakuan AS atas Yerusalem, tampaknya, malah membuat Israel kian terlecut. Mereka terus bergerilya mencari dukungan dari berbagai negara untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut.

Senin malam (25/12) Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely menegaskan, saat ini mereka tengah berbicara dengan setidaknya 10 negara yang ingin mengikuti jejak AS dan Guatemala.

Yaitu, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan juga memindahkan kedutaan besar mereka ke tanah yang disengketakan tersebut.

’’Yang kita lihat sejauh ini hanyalah awalnya. Keputusan Presiden Donald Trump akan memicu gelompang pengikut,’’ ujarnya saat diwawancarai radio Kan Bet.

Hotovely tak mau memerinci negara mana saja yang sedang diprospek Israel. Dia hanya menyebut beberapa di antaranya terletak di Eropa.

Menurut dia, diskusi yang dilakukan dengan negara-negara tersebut saat ini lebih menitikberatkan pada pengakuan Yerusalem sebagai milik sekaligus ibu kota Israel.

Pemindahan kedutaan memang bisa menjadi nomor kesekian karena tak bisa dilakukan tergesa-gesa. AS saja berencana memindahkan kedutaannya ke Yerusalem sekitar dua tahun lagi.

Umumnya kantor kedutaan besar memang terletak di ibu kota negara yang ditempati. Selama ini semua kedutaan besar negara-negara asing berada di Tel Aviv. Tidak ada satu pun kantor kedutaan besar di Yerusalem.

Israel terus bergerilya mencari negara-negara yang bersedia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News