Perawat di Pedalaman Digaji Rp 100 Ribu per Bulan

Perawat di Pedalaman Digaji Rp 100 Ribu per Bulan
Para perawat RSUD H Badarudin Tanjung dan seluruh Puskesmas di Tabalong mengadukan nasibnya ke DPRD Tabalong, Senin (15/5) kemarin. Foto: IBNU DWI WAHYUDI/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com, TABALONG - Nasib para perawat di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, sangat memprihatinkan.

Ansar, Penyuluh Kesehatan di Puskesmas Panaan Kecamatan Bintang Ara mengeluh karena hanya bergaji Rp 100 ribu per bulan.

Kepada wartawan, Senin (15/5) kemarin dia mengaku uang gaji itu sudah pasti tidak mencukupi kehidupan dirinya, beserta keluarga. Istri dan satu anaknya. "Ya tidak cukup," katanya di Tanjung.

Untung saja, rekan-rekannya merasa iba atas dirinya. Setiap sebulan sekali, mereka memberikan santunan sukarela. Meski itu juga tidak begitu banyak, paling tidak membantu kebutuhan sehari-hari.

"Dapatnya tidak tentu. Sekitar Rp 200 ribu, terkadang pernah Rp 500 ribu," jelas pria berusia 30 tahun tersebut.

Untuk hidup di Kabupaten Tabalong memang sangat sulit. Untuk memenuhi kebutuhan kelarga, selain menjadi tenaga kerja sukarela (TKS) Puskesmas, dia sambil menyadap karet.

Sehari-hari bekerja, dia menempuh perjalanan lebih dari 100 kilometer memasuki kawasan pedalaman Tabalong. Itu lantaran posisi Puskesmas Panaan dari rumahnya di Desa Tamunti Kecamatan Jaro, memang cukup jauh.

Jalan rusak, berlumpur dan jurang yang menjulang, adalah halangan yang harus dilewati. "Sudah berulang kali terguling dari atas ke bawah," kenangnya.

Nasib para perawat di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, sangat memprihatinkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News