Perkembangan e-Commerce Adang Pengusaha Ritel
jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha ritel mulai merasakan perubahan kebiasaan konsumen yang lebih mementingkan gaya hidup.
Kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap penurunan penjualan ritel, terutama bahan kebutuhan primer.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Jatim April Wahyu menyatakan, perlengkapan dan kebutuhan bayi adalah salah satu kebutuhan primer yang mengalami penurunan penjualan secara signifikan.
Pada kuartal pertama 2017, pertumbuhan ritel hanya mencapai 5–6 persen. Padahal, tahun lalu pertumbuhannya bisa mencapai 13 persen.
Menurut April, kondisi itu terjadi seiring dengan semakin berkembangnya teknologi.
Sebab, saat ini mayoritas masyarakat lebih memilih jalan-jalan atau membeli kebutuhan sekunder.
”Kalau sudah jalan-jalan atau membeli alat elektronik baru, mereka kebanyakan langsung meng-upload di media sosial. Gaya hidup menjadi yang utama sekarang,” jelasnya kepada Jawa Pos.
Selain itu, fakta bahwa penjualan mobil pada kuartal pertama tahun ini lebih banyak daripada motor turut mendukung pernyataan April.
Pengusaha ritel mulai merasakan perubahan kebiasaan konsumen yang lebih mementingkan gaya hidup.
- Strategi Rocketindo Mendampingi Merek Asing ke Pasar Indonesia
- 2024, Sebegini Biaya Layanan Penjualan di e-commerce
- Ekonom Sarankan Garansi Pengembalian Produk di Marketplace Dikaji Ulang
- Kantongi TDPSE, Tokopedia Temui Mendag Laporkan Progres Integrasi dengan TikTok
- Fitur Sosial Media di E-Commerce Apakah Melanggar Permendag 31?
- Prioritaskan Kepuasan Pelanggan, Kara Raih ICSAA 2024