SIM Seumur Hidup Berpotensi Menambah Petaka di Jalan Raya
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai gagasan PKS yang ingin mengeluarkan SIM seumur hidup bagi pengendara sangat berbahaya. Salah satu alasan adalah aspek keselamatan di jalan raya, sehingga kompetensi dan kesehatan pengendara perlu diuji secara berkala.
"Profesionalisme seorang pengemudi bisa menjadi relatif rendah. Akhirnya kesadaran lalu lintas rendah, banyak terjadi kecelakaan, merugikan publik," kata Trubus saat dihubungi JPNN.com, Kamis (29/11).
Trubus melanjutkan, setiap pengendara harus diuji secara berkala kompetensi mengendaranya. Bahkan, Trubus sepakat jika uji kompetensi itu dilakukan lebih cepat dari penonaktifan SIM yang lima tahun menjadi tiga tahun.
"Perubahan teknologi dan aturan lalu lintas sekarang kan cepat sekali, sehingga profesionalnya dituntut untuk punya kompetensi yang berbeda," jelas Trubus.
Meski demikian, Trubus tidak sepenuhnya menentang penerapan SIM seumur hidup. SIM seumur hidup bisa diterapkan, asalkan pengendara wajib memperbaharui kompetensinya kepada polisi secara berkala.
"Kalau perlu dua atau tiga tahun diuji lagi, diidentifikasi lagi. Pengendara juga harus dituntut lebih tinggi lagi kompetensinya, lebih bisa dipertanggungjawabkan. Pendataannya seumur hidup, tetapi mengenai profesionalismenya harus ditingkatkan," tandas Trubus. (tan/jpnn)
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai gagasan PKS yang ingin mengeluarkan SIM seumur hidup bagi pengendara sangat berbahaya
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Habib Aboe Tegaskan PKS dan PKB Siap Bekerja Sama di Pilkada Serentak 2024
- Soal Putusan MK, HNW Singgung Perbaikan untuk Pemilu ke Depan
- PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Pertemuan Cak Imin-Prabowo?
- Kronologi Kecelakaan di Trans Kalimantan yang Menewaskan Penumpang Sedan Ford Laser
- Bagaimana Sikap PKS dan NasDem di Pemerintahan Prabowo-Gibran? Begini Kata Surya Paloh
- Habib Aboe Tegaskan Kunjungan PKS ke Nasdem dan PKB Bukan untuk Perpisahan