Tanya Istilah FDS, Yenny Wahid Temui Mendikbud

Tanya Istilah FDS, Yenny Wahid Temui Mendikbud
Yenny Wahid di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Kamis (16/2). Foto: Rieska Virdhani/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Yenny Wahid dan Najelaa Shihab mengapresiasi upaya Kemendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter.

Alasannya, program penguatan pendidikan karakter (PPK) akan meningkatkan kualitas guru dan perbaikan kualitas sistem pendidikan yang ada.

Namun, di sisi lain dia ingin mendiskusikan definisi Full Day School (FDS) yang selama ini simpang siur di tengah masyarakat.

"Kami tadi bertemu dengan Mendikbud untuk mendiskusikan mengenai kesimpangsiuran definisi Full Day School (FDS). Istilah itu tidak pernah ada tapi terlanjur disalahpahami sebagai FDS atau Full Day School,” ujarnya di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Selasa (15/8).

Menurut Yenny, Menteri Muhadjir menegaskan tidak ada delapan jam pelajaran bagi siswa.

Namun delapan jam tersebut berlaku bagi guru, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Ini bukan perkara jam belajar siswa tapi regulasi ini menyangkut jam kerja guru. Delapan jam itu bisa diisi oleh guru dengan training, evaluasi belajar siswa, membimbing siswa dalam kelas dan ekstrakurikuler,” politikus bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid tersebut.

Jadi, lanjutnya, jam pelajaran itu sama seperti dahulu, tapi ditambah sekitar satu jam 20 menit sehingga pada praktiknya, tidak akan mengganggu Madrasah Diniyah (Madin) dan siswa masih memiliki cukup waktu untuk mengikuti Madin.

Yenny Wahid dan Najelaa Shihab mengapresiasi upaya Kemendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News