PBNU Sebut Video Ujaran Kebencian Penolakan Full Day School Hoaks
jpnn.com, JAKARTA - Video demo menolak penerapan full day school yang diduga dilakukan oleh santri Nahdlatul Ulama menjadi viral.
Dalam video itu terdapat teriakan untuk membunuh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Namun, video tersebut ternyata hoaks. Hal ini disampaikan oleh Sekretatis Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini.
Dari hasil pelacakan yang diilakukan PBNU, video itu pertama kali diunggah oleh situs portal-islam.id pada Minggu (13/8).
"Dari video tersebut bergulir sebuah isu yang mengatakan bahwa demo dilakukan oleh santri yang notabene merupakan nahdiyin," kata Helmy dalam keterangan tertulis, Senin (14/8).
Menurut Helmy, berita mengenai demo tersebut memiliki agenda untuk menyudutkan NU.
PBNU telah melakukan klarifikasi dan menerima laporan bahwa aksi itu terjadi di Lumajang.
PBNU pun mendapatkan klarifikasi dari Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia (AMPPI) sebagai penanggung jawab aksi yang ditandatangani oleh Gus Nawawi selaku Koordinator Umum Aksi dan Koordinator Lapangan Aksi Khoirun Nasichin.
Video demo menolak penerapan full day school yang diduga dilakukan oleh santri Nahdlatul Ulama menjadi viral.
- Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan
- Menunggu Putusan MK, PBNU: Jangan Larut dalam Kebencian, Harus Move On
- Menurut Ketua PBNU, Sejarah Pemilu Berulang, Soeharto Pakai TNI, Jokowi Gunakan Polri
- Peningkatan Perubahan Iklim, UNUSIA Gelar Kajian Mengenai Fikih Lingkungan
- PBNU Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran
- Safari Ramadan Bersama PBNU, Aqua Salurkan Donasi Tahap Kedua untuk Palestina