Target Tahun Ini Bangun 120 Ribu Rumah
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPP Apersi) merasakan adanya kendala perizinan dari pemerintah daerah dalam pembangunan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Masalah tersebut disampaikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemarin (20/3).
Pada tahun ini DPP Apersi punya target untuk bisa membangun 120 ribu rumah MBR.
Hampir setengah dari target rumah subsidi pemerintah merupakan target Apersi.
Pada tahun lalu, anggota Apersi yang mencapai 3.700 pengembang itu berhasil merealisasikan 85 ribu unit rumah untuk kategori menengah kebawah.
Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah menuturkan memang ada kebijakan pemangkasan perizinan dari pemerintah pusat melalui deregulasi. Tapi, kebijakan tersebut ternyata tidak dilaksanakan oleh pemda.
”Katakanlah satu atap (unit pelayanan perizinan satu atap, red), masih terjadi juga banyak pintunya. Betul-betul perlu adanya pengawasan semua pihak,” ujar Junaidi di kantor wakil presiden, kemarin.
Dia menyebut masih ada perizinan yang membutuhkan waktu hingga lima bulan.
Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPP Apersi) merasakan adanya kendala perizinan dari pemerintah
- Menyiapkan Rumah Subsidi bagi ASN, Pemprov Sulbar Bekerja Sama dengan BTN
- 669 Rumah Subsidi di Gorontalo Terima Bantuan PSU dari Kementerian PUPR, Ini Lokasinya
- Perbesar Pembiayaan Perumahan, BTN Syariah Siap Jadi Bank Terbesar di Aceh
- 18 Tahun Berdiri, BTN Syariah Salurkan Pembiayaan Rumah Subsidi Capai Rp 19 Triliun
- Mudahkan MBR Punya Rumah, BTN Siap Dukung Skema KPR Rent to Own
- Hillary Lasut Minta Erick Thohir Hadirkan Program Rumah Milenial di Talaud