Taufik Gerindra: Hanya Satu Kata, Arif Budiman Harus Mundur!
jpnn.com, JAKARTA - CEO Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo - Sandi, Muhamad Taufik menuntut pengunduran diri Ketua KPU Arif Budiman. Menurut dia, sangat mudah melihat ketidakbecusan penyelenggara pemilu periode sekarang.
Pertama, banyaknya jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia. Artinya, KPU tidak memikirkan para pejuang demokrasi di bawah.
’’Angka 225 meninggal. Ini kegagalan komisioner KPU. Mereka harus tanggung jawab dan mundur,’’ jelas Taufik di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).
BACA JUGA: Hasil Quick Count Lembaganya Taufik Gerindra: Prabowo 53,55 Persen
Kedua, ketua DPD Gerindra DKI itu menegaskan, proses input suara hasil ke sistem informasi penghitungan suara (situng) baru mencapai 34 persen.
Jelas, ini kegagalan. Karena, memasuki hari kedelapan pascapemilu, jumlah data yang masuk masih di bawah 50 persen.
’’Ironisnya, ini diakui KPU belum sesuai target. Makanya, lebih baik mundur. Jelas gagal kok. Ini pemilu paling ngaco. Mundur Arif Budiman dan harus mempertangjawabkan kekacauan ini,’’ ucap dia.
“Seharuanya, KPU itu bisa jeli dan tak memaksakan kehendak seperti saat ini. Jika jeli, kejadian semacam ini tak akan terjadi. KPU itu gagal. Hanya satu kata, Arif Budiman harus mundur,’’ tegas dia. (dil/jpnn)
CEO Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo - Sandi, Muhamad Taufik menuntut pengunduran diri Ketua KPU Arif Budiman.
Redaktur & Reporter : Adil
- Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub Sumut dari PDIP
- Menjelang Putusan MK, Pembicaraan Kursi Kabinet Prabowo-Gibran Kian Intensif
- Sowan ke Elite Politik, Prabowo Dinilai Menunjukkan Sikap Kenegarawanan
- Bicara Posisi Maruarar Sirait di Gerindra, Habiburokhman Sebut Kata Terhormat
- Airlangga Sebut Ridwan Kamil Sudah Dapat Tiket Golkar dan Gerindra di Jabar
- Datangi Open House Lebaran di Rumah Prabowo, Ketua DPD LaNyalla Sembari Bernostalgia