Ternyata, Walikota Perempuan Pertama di Indonesia Seorang Jurnalis

Ternyata, Walikota Perempuan Pertama di Indonesia Seorang Jurnalis
Demontrasi menentang penangkapan Gubernur Sulawesi Sam Ratulangie oleh Belanda, 1946. Seorang jurnalis yang terlibat aktif memprotes Belanda pada masa itu bernama Salawati Daud. Foto: Public Domain.

Nani Nurani Affandi, penyanyi Istana idola Bung Karno kawan satu sel Salawati Daud. Dalam bukunya yang bertajuk Penyanyi Istana, Nani mengenang…

"Oma Salawati Daud…seorang ibu yang sangat sederhana, agamanya sangat kuat, beliau memiliki bintang Mahaputra dari Bung Karno. Baik dalam penjara maupun sebelumnya sangat dihormati baik oleh lawan maupun teman. Beliau juga jujur berkata bahwa beliau seorang PKI tapi G30S beliau tidak tahu sama sekali."

Nani dan Salawati pernah sama-sama jadi tahanan politik paska huru-hara 1965.

"Yang menggelikan beliau dituduh penari telanjang di Lubang Buaya, pelacur, pacar Aidit, padahal orangnya sudah tua…rambutnya penuh uban," kenang Nani.

"Mendengar tuduhan ini saya tertawa. Karena kalau saya dituduh pacaran dengan Aidit masih mending walaupun tidak pernah kenal secara pribadi, paling tidak saya masih muda, penyanyi, penari, dan anak istana," sambungnya.

Dikisahkan bahwa tepat tanggal 1 Oktober 1965, Salawati Daud telah berada di Istana Negara. Pagi-pagi dipanggil Bung Karno.

"Beliau ahli dalam hal pertahanan/keamanan, bahkan menurut beliau waktu Pak Harto mengejar Kahar Muzakar beliau mendampingi Pak Harto. Jadi, beliau baru tahu apa yang terjadi (tentang G30S--red) saat di Istana pagi-pagi."

Entahlah…agaknya ini yang orang bilang, "revolusi memakan anak kandungnya sendiri."

SALAWATI DAUD tokoh penting di Sulawesi. Bahkan di negeri ini. Ia pucuk pimpinan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) dan walikota perempuan pertama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News