Tiket Pesawat Mahal, Omzet Pengusaha Oleh-Oleh Terjun Bebas

Tiket Pesawat Mahal, Omzet Pengusaha Oleh-Oleh Terjun Bebas
Ilustrasi toko oleh-oleh di bandara. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Harga tiket pesawat yang mahal memberikan dampak negatif bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya penyedia oleh-oleh, di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Sepinya masyarakat yang bepergian berdampak pada permintaan. Pemilik Abon Kepiting Ansori mengatakan, usaha yang dia jalankan sepi pembeli sejak awal tahun lalu.

“Sekarang penumpang yang berangkat dari Balikpapan sepi. Lihat saja di bandara aktivitasnya mulai menurun akibat sepi penumpang,” ungkapnya, Selasa (21/5).

BACA JUGA: Menhub Pastikan Awasi Terus Tarif Tiket Pesawat

Sejak awal tahun ini tiket memang mahal dan membuat banyak masyarakat mengurangi aktivitasnya ke luar kota. Akibatnya yang membeli oleh-oleh juga sepi.

“Penurunan yang kami rasakan lebih dari 20 persen,” ucapnya.

Permintaan di beberapa outlet di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan saja berkurang.

Biasanya bisa tiga sampai empat kali pengambilan dalam satu bulan. Sekarang hanya satu kali atau bahkan tidak ada karena stok lama belum habis.

Harga tiket pesawat yang mahal memberikan dampak negatif bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya penyedia oleh-oleh, di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News