Ulama Sebut Wakaf Mulai Diabaikan
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat Islam terbesar di seluruh dunia.
Salah satu hal yang perlu dicontoh dan dihidupkan kembali adalah wakaf.
Saat ini, kebanyakan para donatur memberikan bantuan dalam bentuk biasa atau mengikuti umumnya, seperti sedekah, zakat atau pun infak.
"Wakaf berperan besar di masa kejayaan Islam. Namun, sayangnya kini diabaikan, fokusnya hanya pada sedekah dan zakat. Padahal, ada konsep wakaf di mana bantuan finansial bersifat produktif. Dan ini banyak membantu lembaga-lembaga Islam yang membutuhkan biaya operasional cukup besar," kata pendiri Sirah Community Indonesia (SCI) Ustaz Asep Sobari dalam pernyataan persnya, Rabu (22/3).
Dia menjelaskan, konsep wakaf memiliki cakupan luas. Bentuk dan fungsinya juga beragam.
Ada wakaf pendidikan, rumah sakit, sosial, militer bahkan untuk kebutuhan ulama.
“Wakaf sudah dicontohkan Rasulullah SAW, diikuti para sahabat dan kemudian dilanjutkan oleh tokoh-tokoh besar Islam lainnya di masa kekhalifahan,” sambungnya.
Rasulullah SAW sendiri mewakafkan beberapa kebun kurma, benteng, pasar dan juga lainnya untuk kaum duafa.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat Islam terbesar di seluruh dunia.
- Dompet Dhuafa Berhasil Kembangkan Aset Wakaf Produktif
- Prof. Nuh Sebut Wakaf Mengentaskan Kemiskinan, Menag Yaqut Bilang Begini
- Makin Praktis Investasi Sukuk Ritel SR020 lewat BRImo, Ada Cashback Spesial
- Pj Gubernur Fatoni Harap BSI Ikut Andil dalam Program Sosial di Sumsel
- Potensi Wakaf Uang di Indonesia Rp 180 Triliun per Tahun, tetapi Belum Terserap Secara Maksimal
- Berdiri saat Pandemi, SHAFIQ Sukses jadi Pelopor SCF Syariah