Bank Dunia Ingatkan Tantangan Ekonomi Indonesia
Kamis, 16 Desember 2010 – 20:02 WIB
JAKARTA — Bank Dunia tengah menyoroti aliran modal yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun 2010. Aliran modal banyak yang masuk, terutama aliran pada portofolio disebabkan oleh tingginya yield (pendapatan) Indonesia.
Hal ini menyebabkan menguatnya prospek pertumbuhan dan peningkatan kelayakan kredit dibandingkan ekonomi-ekonomi negara dengan penghasilan yang lebih tinggi. Dalam release Bank Dunia, aliran modal masuk tersebut membawa manfaat bagi perekonomian Indonesia, seperti menurunkan biaya pendanaan. Sementara meningkatnya permintaan dari pasar-pasar kekuatan ekonomi baru (terutama Cina) bersama dengan ekspansi moneter di Amerika Serikat dan negara-negara lain juga telah membantu mendorong harga-harga komoditas non-energi naik, termasuk harga bahan pangan dan bahan baku.
Baca Juga:
"Tantangannya ke depan adalah bagaimana untuk memaksimalkan kesempatan-kesempatan yang muncul sebagai akibat tingginya aliran masuk modal dan harga komoditas, disamping juga mengelola resikonya," kata ekonom utama Bank Dunia untuk Indonesia, Shubham Chaudhuri pada wartawan di Jakarta, Kamis (16/12).
Bank Dunia menilai pertumbuhan di Indonesia yang melambat pada triwulan III, umumnya karena faktor-faktor domestik seperti gangguan yang berhubungan dengan cuaca terhadap pertanian, pertambangan dan penggalian. Sebagai akibatnya, Bank Dunia sedikit merivisi turun ramalan pertumbuhan tahun 2010-nya sebesar 0,1 poin persentase menjadi 5,9 persen.
JAKARTA — Bank Dunia tengah menyoroti aliran modal yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun 2010. Aliran modal banyak yang masuk, terutama aliran
BERITA TERKAIT
- Petani Sawit Plasma Antusias Kembangkan Ternak Sapi Pola Siska
- Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global
- Asbanda Umumkan Pemenang Pengundian Tabungan Simpeda, Berikut Daftarnya
- Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga
- Pahami Risiko Paylater, Layanan Pembayaran dari Marketplace
- Sinar Mas Land Kolaborasi Bareng Xendit Gelar DNA VC Startup Connect