Pinjaman Luar Negeri Swasta Meningkat
Rabu, 22 Desember 2010 – 11:36 WIB
JAKARTA - Di tengah ketidakseimbangan ekonomi global pasca krisis, pinjaman luar negeri (PLN) swasta dari kredit induk dan afiliasi di Indonesia, dilaporkan justru menunjukkan tren meningkat. Peningkatan ini khususnya terlihat sejak periode 2007 hingga akhir 2010.
Kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/12), Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI), Difi Johansyah mengatakan, pada 2007, posisi PLN dari perusahaan induk dan afiliasi hanya sebesar 27,2 persen. "Namun per Oktober 2010, telah menjadi 36,5 persen dari total posisi pinjaman luar negeri swasta," kata Difi.
Baca Juga:
Peningkatan tersebut, ungkap Difi, mengindikasikan bahwa di tengah ketidakseimbangan pemulihan ekonomi global, perusahaan induk masih menaruh kepercayaan kepada anak perusahaan di Indonesia, untuk memanfaatkan tingginya permintaan domestik. Peningkatan pangsa PLN yang berasal dari perusahaan induk dan afiliasi ini, dapat memperkecil magnitude tekanan pembayaran.
"PLN dari perusahaan induk dan afiliasi relatif lebih fleksibel, dan dapat di-roll over apabila dana masih diperlukan untuk pengembangan usaha. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan pembayaran pinjaman tersebut akan dijadwal ulang (rescheduling), apabila pihak debitor mengalami kesulitan likuiditas," jelasnya.
JAKARTA - Di tengah ketidakseimbangan ekonomi global pasca krisis, pinjaman luar negeri (PLN) swasta dari kredit induk dan afiliasi di Indonesia,
BERITA TERKAIT
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- Kolaborasi JFX dan DCFX dalam Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Bank Raya Bukukan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan I/2024
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta