Renovasi Sekolah Rusak Dimajukan Tahun Ini

Pakai APBN-P, Inpres Diharap Terbit Akhir September

Renovasi Sekolah Rusak Dimajukan Tahun Ini
Renovasi Sekolah Rusak Dimajukan Tahun Ini
JAKARTA -  Rencana pemerintah melakukan renovasi sekolah rusak terus dimatangkan. Bahkan, proses renovasi dan rehabilitasi tersebut tidak lagi menunggu hingga tahun depan. Tahun ini, pemerintah akan memulai program tersebut dengan menggunakan anggaran dari APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan).

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M. Nuh mengungkapkan, pihaknya sudah menyisihkan anggaran dari APBN-P untuk memulai renovasi tersebut. Rencananya,  8 September mendatang, kementeriannya akan meneken kerjasama dengan Panglima TNI, antara lain kegiatan TNI bedah sekolah dan membangun sekolah-sekolah di perbatasan."Sehingga akhir September bisa start (renovasi) untuk dana yang bersumber dari APBN-P," kata Nuh.

Namun dia tidak merinci nominal persis dana untuk renovasi dan rehabilitasi sekolah tahun ini. Sementara untuk renovasi yang menggunakan anggaran tahun 2012, Nuh menjelaskan, masih menunggu diterbitkannya Inpres. Diharapkan, akhir bulan ini Inpres yang mengatur percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan dasar itu sudah diteken sebelum pembahasan RAPBN 2012.

     

"Karena itu yang nanti akan dipakai untuk menyusun anggaran di tahun 2012 sehingga arahnya jelas, artinya pembenahan sekolah itu menjadi prioritas," paparnya.

Mantan rektor ITS itu menerangkan, dari Rp 57 triliun yang ada dalam APBN, harus disisihkan lebih dulu alokasi untuk perbaikan sekolah rusak. Setidaknya diperlukan dana Rp 12 triliun untuk melakukan renovasi dan rehabilitasi sekitar 110 ribu ruang kelas SD.  Jumlah itu didominasi bangunan sekolah yang telah berumur 30 - 40 tahun. Dengan perhitungan satu ruangan ukuran 8 x 9 meter dengan standar bangunan tipe B diperkirakan satu ruang menelan biaya Rp 120 juta.

JAKARTA -  Rencana pemerintah melakukan renovasi sekolah rusak terus dimatangkan. Bahkan, proses renovasi dan rehabilitasi tersebut tidak lagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News