Penularan HIV di Berau Mengkhawatirkan

Penularan HIV di Berau Mengkhawatirkan
Penularan HIV di Berau Mengkhawatirkan
TANJUNG REDEB - Penyebaran virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Berau cukup mengkhawatirkan. Ditutupnya lokalisasi di Km 5 Tanjung Redeb sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pelarangan pelacuran, tak serta merta membebaskan daerah ini dari HIV/AIDS. Apalagi, setelah terbitkan Perda disusul dengan pembongkaran areal prostitusi tersebut, pengawasan terhadap praktik perdagangan seks liar tak maksimal.

 

Dahri, kepala seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Berau mengakui kesulitan mendata orang yang terindikasi terjangkit HIV. Stigma masyarakat yang menganggap virus HIV/AIDS sebagai aib keluarga menambah rumit pendataan.

 

Dari data Dinas Kesehatan Berau, angka penyebaran HIV/AIDS  pada 2011 dibanding tahun lalu tergolong cukup tinggi. Pada 2011 ini tercatat 4 orang positif terkena virus HIV. Sementara 2010  hanya 2 kasus yang ditemukan. Jika menganut skema fenomena gunung es, jika sudah ditemukan 4 orang yang teridap HIV, maka sudah 400-an orang di daerah ini yang berpotensi menyimpan virus ini di dalam tubuhnya.

"Ada kasus di Lamin, di mana terdapat 2 orang positif terjangkit virus ini. Setelah melalui negosiasi, mereka mau menghentikan kegiatan seks dan mau berobat. Tapi pada keesokan harinya ketika didatangi mereka telah pergi," katanya.

TANJUNG REDEB - Penyebaran virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Berau cukup mengkhawatirkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News