Desak First Lady Syria Bujuk Suami
Kamis, 19 April 2012 – 15:12 WIB
NEW YORK – Tekanan agar rezim Presiden Bashar al-Assad secepatnya mengakhiri kekerasan di Syria terus bermunculan. Giliran para istri duta besar (dubes) Eropa untuk PBB yang mendesak First Lady (ibu negara) Syria Asma al-Akhras alias Asma al-Assad untuk berperan dalam meredakan kekerasan di negerinya. Mereka berharap perempuan 36 tahun itu bisa membujuk suaminya untuk mengakhiri krisis. Selain video, dua istri dubes untuk PBB tersebut juga mengirimkan surat. Secara resmi, keduanya meminta Asma untuk bersikap. Sebab, dia tak bisa selamanya bersembunyi di balik suami dan menutup mata pada aksi kekerasan di Syria yang semakin banyak merenggut nyawa warga sipil.
Seruan itu dilontarkan oleh Huberta von Voss-Wittig, istri Dubes Jerman untuk PBB Peter Wittig, dan Sheila Lyall Grant, istri Dubes Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant, dalam rekaman audio visual. Dalam video tersebut, keduanya mengimbau agar Asma segera bersikap. Sebagai perempuan sekaligus istri dan ibu, Asma yang juga aktivis HAM itu diimbau untuk memberikan masukan positif pada sang suami.
’’Bersuaralah demi perdamaian. Juga, demi kepentingan rakyat Anda,’’ seru mereka dalam video berdurasi empat menit itu.
Baca Juga:
NEW YORK – Tekanan agar rezim Presiden Bashar al-Assad secepatnya mengakhiri kekerasan di Syria terus bermunculan. Giliran para istri duta
BERITA TERKAIT
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina