Diare Dominasi Kematian Balita di Indonesia

Diare Dominasi Kematian Balita di Indonesia
Diare Dominasi Kematian Balita di Indonesia
JAKARTA- Penyakit diare ternyata masih mendominasi jumlah kematian balita di Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), diperkirakan di Indonesia sekitar 31.200 anak balita meninggal setiap tahun karena infeksi diare. Menkes Nafsiah Mboi menuturkan, tingginya angka kematian balita tersebut cukup mengkhawatirkan.

"Ini mengkhawatirkan. Untuk itu, mari kita ajarkan sejak dini anak-anak kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun. Karena dengan mencuci tangan mampu mengurangi angka kejadian diare sebanyak 45 persen," kata Nafsiah dalam acara puncak Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SDN 04, 05, 06 Karet, Senin (15/8).

Menteri 72 tahun tersebut mengatakan, data yang dimiliki Kemenkes menunjukkan bahwa diare menjadi penyebab kematian bayi dan balita kedua terbanyak setelah pneumonia. Data tersebut tidak jauh berbeda dengan laporan yang disampain UNICEF di semester kedua tahun 2012 ini. Dia melanjutkan, salah satu upaya yang efektif dalam mencegah diare adalah dengan mencuci tangan dengan sabun.

Namun, berdasarkan Kajian Morbiditas Diare di Masyarakat (Kemkes, 2010), jumlah anak-anak yang terbiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap sebelum makan, hanya mencapai 35 persen. Sisanya hanya dengan air tanpa dilengkapi sabun cuci tangan. "Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) itu penting. Harus dijadikan gaya hidup bersih dan sehat. Karena itu, dari kecil, anak-anak sudah harus diajarkan CTPS,"ujarnya.

JAKARTA- Penyakit diare ternyata masih mendominasi jumlah kematian balita di Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), diperkirakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News