Usakti Memantapkan Diri Berubah jadi PTN
Kamis, 18 Oktober 2012 – 15:33 WIB
JAKARTA - Universitas Trisakti (Usakti) memantapkan diri menjadi perguruan tinggi negeri (PTN). Selain memiliki fasilitas belejar mengajar yang lengkap, Usakti juga didukung oleh tenaga pengajar yang berkompeten. Untuk aset Usakti yang berbentuk fisik, pengajar di Lemhanas ini mengatakan aset kekayaan Usakti terus berkembang. "Selain kampus-kampus yang dimiliki Universitas Trisakti, aset lainnya adalah berupa tanah yang luasnya ratusan hektar, dimana diatasnya dibangun berbagai fasilitas pendidikan seperti Laboratorium, Klinik Spesialis Gigi dan Umum, serta Rumah sakit," ucapnya.
"Usakti memiliki aset yang sangat mendukung untuk menjadi PTN, dalam penyelenggaraan proses belajar Usakti didukung oleh 58 Guru Besar, 141 Dosen berjenjang akademik Doktor, 610 Dosen berjenjang akademik Magister dan 271 dosen dalam proses jenjang akademik Magister dan Doktor," kata Direktur Lembaga Penelitian Usakti, Prof. Dr. Dadan Umar Daihani kepada wartawan, Kamis (18/10).
Baca Juga:
Dadan menjelaskan, Usakti kini dipercaya masyarakat yang dibuktikan dengan memiliki 22 ribu mahasiswa yang berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia. Para mahasiswa mulai dari jenjang Diploma, Sarjana, Doktoral dan Program Profesi. "Usakti telah mencetak lebih dari 100.000 lulusan berprestasi yang tersebar di seluruh perusahaan ternama dalam dan luar negeri serta berbagai Instansi Pemerintahan," jelasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Universitas Trisakti (Usakti) memantapkan diri menjadi perguruan tinggi negeri (PTN). Selain memiliki fasilitas belejar mengajar yang lengkap,
BERITA TERKAIT
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta
- SIS Preschool Sedayu City Usung Kurikulum Berbasis Riset, Perkuat STEAM
- Kreasi Sampah di SDN Sawah Baru 01 Demi Bumi Lestari
- Mau Kuliah Sambil Kerja? Yuk di UHAMKA
- Prof. Kumba Bantah Melakukan Pencatutan Nama dalam Publikasi Jurnal Internasional