Klaim Sukhoi Paling Aman di Kelasnya

Upaya Sky Aviation Hapus Trauma Kecelakaan

Klaim Sukhoi Paling Aman di Kelasnya
Tiga pramugari dan satu pilot berpose di luar pesawat baru Sky Aviation jenis Sukhoi Superjet 100, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (28/2). PT Sky Aviation mendatangkan 12 pesawat baru Sukhoi Superjet 100 kapasitas 87 dan 98 penumpang dari Sukhoi Civil Aircraft Company yang dijadwalkan tiba di Indonesia hingga 2015. Foto : Ade Sinuhaji/JPNN
JAKARTA - Peristiwa kecelakaan maut di Gunung Salak Mei 2012 Silam tidak menyurutkan Sky Aviation untuk mendatangkan Sukhoi Superjet 100. Kemarin, pesawat yang diproyeksikan untuk penerbangan perintis itu kembali diperlihatkan kepada khalayak. Kali ijni, Sky Aviation tidak mengadakan Joy Flight.

Perlahan, pesawat dengan panjang 29,94 meter itu melaju ke lokasi peresmian dipandu oleh mobil bandara. Kedatanganya disambut puluhan kamera foto dan video wartawan, juga tepuk tangan dari para undangan yang didominasi oleh para pengusaha biro perjalanan.

Pesawat yang diklaim paling canggih di kelasnya itu kembali mengingatkan publik akan peristiwa maut di gunung Salak tahun lalu. Ketika itu, pesawat SSJ 100 yang dipiloti Aleksandr Nikolaevich Yablontsev asal Rusia tersebut menghantam salah satu tebing di gunung Salak. 37 penumpang dan delapan kru tewas dalam kecelakaan itu.

Kemarin, saat SSJ 100 kembali tampil, pihak Sky Aviation tidak lagi mengadakan joy flight. Mereka hanya memperkenalkan pesawat tersebut, dan mengajak para undangan untuk masuk ke kabin tanpa terbang. Pihak Sky Aviation tidak menjelaskan mengapa mereka tidak lagi mengadakan joy flight.

JAKARTA - Peristiwa kecelakaan maut di Gunung Salak Mei 2012 Silam tidak menyurutkan Sky Aviation untuk mendatangkan Sukhoi Superjet 100. Kemarin,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News