Sebagian Jakarta Krisis Air, Jokowi Diminta Tegur Palyja

Sebagian Jakarta Krisis Air, Jokowi Diminta Tegur Palyja
Sebagian Jakarta Krisis Air, Jokowi Diminta Tegur Palyja

jpnn.com - JAKARTA - Sikap PT Perusahaan Air Minum Lyonnaise Jaya (Palyja) yang merasa tidak bertanggung jawab atas krisis air bersih di sebagian wilayah Jakarta sejak Sabtu (3/8) lalu mendapat kecaman. Operator penyedia air bersih untuk wilayah barat Jakarta itu dianggap tidak siap melayani masyarakat ibu kota.

Joko Widodo (Jokowi) selaku gubernur DKI Jakarta diminta untuk menegur perusahaan tersebut. Palyja perlu diingatkan atas krisis air bersih yang terjadi di sebagian wilayah di Jakarta.

"Pemerintah Daerah harus memberikan perhatian khusus dan tegur Palyja dengan alasan ketidaksigapan profesional melayani konsumen," kata Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta, Heriandi dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (5/8).

Diakuinya, krisis air yang melanda pelanggan Palyja memang disebabkan oleh rusaknya pompa air milik pihak ketiga yaitu Perum Jasa Tirta (PJT) II. Namun, bukan berarti Palyja dapat lepas tanggung jawab dan membiarkan warga Jakarta tanpa air bersih selama berhari-hari.

Dengan timbulnya masalah ini, Heriandi semakin yakin bahwa swastanisasi air bersih di Jakarta sangat bermasalah. Karena itu ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera mengambil tindakan mengakuisisi operator-operator swasta.

"Cepat, perusahaan operator air bersih semuanya diambil alih untuk dibawah kontrol pemerintah daerah, supaya lebih bisa benar-benar melayani warga kota jakarta, dan warga Jakarta tidak pantas mengalami masalah ini," tegasnya. (dil/jpnn)


JAKARTA - Sikap PT Perusahaan Air Minum Lyonnaise Jaya (Palyja) yang merasa tidak bertanggung jawab atas krisis air bersih di sebagian wilayah Jakarta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News