SBY Sempat Stres Melihat Bukunya Sendiri

SBY Sempat Stres Melihat Bukunya Sendiri
Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, foto bersama 20 perwakilan penerima buku SBY SELALU ADA PILIHAN, di JCC Jakarta tadi malam, 17/1/2014. Foto: Agus Wahyudi/JAWA POS/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku ia sempat stres setelah menyelesaikan bukunya yang berjudul "Selalu Ada Pilihan". Pasalnya, tebal buku itu mencapai 824 halaman.

"Buku ini tebal, setelah selesai saya lihat jadi stres, saya khawatir teman-teman takut membacanya karena tebal," canda Presiden saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran bukunya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat malam (17/1).

Meski takut, Presiden menyatakan bahwa bukunya dapat dinikmati oleh pembaca dari kalangan manapun karena memakai bahasa yang ringan dan mudah dipahami.

SBY mengungkapkan bukunya berisi kisahnya saat menjabat Presiden selama 9 tahun. Ia mengakui semasa menjabat, tak selalu indah. Namun, dihadapinya dengan kesabaran. Pemimpin Indonesia nantinya, ia minta juga dapat bersabar menghadapi berbagai masalah bangsa.

"Apa saja yang ada di buku ini, ini untuk sahabat dan pencinta demokrasi. Saya banyak bertutur dan berbagi cerita. Semua saya tulis dalam kapasitas saya sebagai pelaku sejarah, politik dan dan demokrasi," kata Presiden.

Dalam peluncuran buku ini, secara simbolik Presiden memberikan kepada 20 orang tokoh dan pemuda berprestasi. Beberapa di antaranya pemain sepak bola Bambang Pamungkas, pengusaha Chairul Tanjung, mantan Gubernur NTT Herman Musakabe, Bupati Pacitan Indartarto yang juga adik kelas SMP Presiden serta Mendagri Gamawan Fauzi. (flo/jpnn)


JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku ia sempat stres setelah menyelesaikan bukunya yang berjudul "Selalu Ada Pilihan". Pasalnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News