Terkendala Infrastruktur Jaringan Gas Bumi

Terkendala Infrastruktur Jaringan Gas Bumi
Terkendala Infrastruktur Jaringan Gas Bumi

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah terus berupaya memanfaatkan energi gas bumi sebagai bahan bakar alternatif untuk rumah tangga. Solusi tersebut untuk mengurangi beban subsidi baik untuk minyak tanah maupun elpiji 3 kg. Sayangnya, penggunaan gas bumi memang masih kecil karena beberapa kendala.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengungkapkan, program jaringan distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga dilakukan sejak 2009. Hingga 2013, sudah ada sekitar 72.511 sambungan rumah yang terpasang di 19 kota dalam sembilan provinsi. Namun, total volume konsumsi yang mencapai 12,2 mmscfd (juta standar kaki kubik per hari) hanya sebagian kecil dari total alokasi gas domestik sebanyak 3.650 mmscfd.

Di Jawa Barat ada lima kota yang sudah ada jaringan gas dengan total 20.628 sambungan rumah yang menyerap 3 mmscfd. Itu belum termasuk konsumsi Jakarta, Bogor, Tanggerang yang mencakup 5.254 sambungan rumah dengan alokasi gas 0,5 mmscfd. Lalu, di Jawa Timur ada dua kota dengan total sambungan 11.574 dan alokasi 2 mmscfd. Sedangkan, Jawa Tengah baru ada satu kota dengan 4 ribu sambungan rumah dan alokasi gas 0,5 mmscfd," jelasnya dalam keterangan tertulis kemarin (19/6).

Tak hanya di wilayah Jawa, Sumatera pun sudah mempunyai beberapa jargas rumah tangga. Saat ini, ada jargas di tiga kota di Sumatera Selatan dengan total 11.686 sambungan rumah dan alokasi 2 mmcfd. Kemudian, Provinsi Jambi dengan 4 ribu sambungan rumah di satu kota. "Di Kaltim ada dua kota dengan total 7.326 sambungarn rumah dan alokasi gas sebesar 2,2 mmscfd. Selanjutnya ada Sulsel dan Papua Barat dengan masing-masing satu kota yang punya jargas. Sulawesi punya 4.172 sambungan dengan alokasi 1 mmscfd dan Papua Barat punya 3.989 sambungan" dengan alokasi 0,5 mmscfd," lanjutnya.

Tahun ini, pihaknya berencana untuk fokus membangun jaringan gas rumah tangga di lima kota. Yakni, Semarang, Bulungan , Sidoarjo, Kabupaten Bekasi dan Lhokseumawe. Untuk roadmap, pihaknya, melakukan persiapan pembangunan jargas di Bojonegoro, Lhoksukon, Gresik dan Dumai. Saat ini, empat kota tersebut sedang melalui proses front end engineering design (FEED) dan detail engineering design for construction (DEDC).
      
"Tujuan upaya ini untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan menekan subsidi BBM. Sayangnya, jargas hanya bisa dibangun di daerah yang dekat dengan sumber gas," jelasnya.

Kondisi tersebut, lanjut dia, disebabkan beberapa kendala yang ada. Salah satunya, kendala infrastruktur gas bumi yang ada di Indonesia. Padahal, masih ada beberapa daerah yang mempunyai pasokan gas berlimpah. Misalnya, pasokan gas di Jawa Timur yang masih surplus. Padahal, wilayah Jawa Barat masih membutuhkan pasokan tambahan. Karena itu, pihaknya mengaku bakal membangun sistem pipa gas lintas jawa." "Kenyataannya di Jawa yang kebutuhan gasnya paling besar. Terutama, untuk PLN," jelasnya. (bil/agm)


JAKARTA - Pemerintah terus berupaya memanfaatkan energi gas bumi sebagai bahan bakar alternatif untuk rumah tangga. Solusi tersebut untuk mengurangi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News