Balapan Liar Mengkhawatirkan di Kawasan Ibu Kota

Warga Resah, Satu Malam Polisi Tangkap 65 Motor

Balapan Liar Mengkhawatirkan di Kawasan Ibu Kota
Balapan Liar Mengkhawatirkan di Kawasan Ibu Kota

jpnn.com - Aksi balapan liar di Jakarta makin mengkhawatirkan. Tindakan para pembalap jalanan yang kerap beraksi pada malam menjelang dinihari itu sangat membahayakan. Lantaran bukan hanya nyawa pembalap liar saja yang terancam tapi juga nyawa pengendara yang tengah melintas di sana bila terjadi kecelakaan lalu lintas.     

Saat ini, sedikitnya ada 50 titik lokasi rawan balapan liar di Ibu Kota. Meski polisi kerap melakukan razia tapi aksi balapan liar terus saja terjadi. Balapan liar makin marak setiap akhir pekan yakni setiap Sabtu dinihari dan  Minggu dinihari. Buktinya, selama Minggu (7/9) dinihari, polisi menangkap 65 pembalap liar.       


Sebanyak 35 pembalap liar beserta sepeda motornya diamankan petugas Polsek Pasar Minggu dari arena balapan liar di Jalan Marga Satwa, Ragunan, Pasar Minggu. Sedangkan Polsek Kembangan dalam waktu bersamaan juga menangkap 30 pembalap liar di empat wilayahnya yang rawan balapan liar dalam operasi yang digelar dinihari tersebut.  

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Antonius Agus mengatakan, puluhan pembalap liar yang rata-rata berusia belasan tahun tersebut, diamankan karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).  ”Ada 35 orang yang kami amankan dan mereka semua masih di bawah umur. Mereka rata-rata masih pelajar,” terangnya.

Selain mengamankan pembalap jalanan, polisi juga menyita sejumlah motor yang digunakan untuk balapan liar. Saat ini motor tersebut masih diamankan petugas di Markas Polsek Pasar Minggu. Antonius juga menambahkan, razia itu digelar setelah pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat tentang maraknya balapan liar.

Warga yang merasa terganggu mengeluhkan seringnya terjadi balapan liar di lokasi tersebut. ”Warga resah balapan liar ini membahayakan. Selain suara motor para pembalap liar ini juga bising, karena rata-rata knalpotnya diganti dengan motor racing, digeber-geberkan,” ungkapnya juga.
     
Untuk itu, pihaknya akan lebih mengintensifkan operasi pembalap liar tersebut. Lantaran dampak balapan liar ini akan menimbulkan korban jiwa jika terjadi kecelakaan. ”Kegiatan penertiban balapan liar seperti ini akan sering kami gelar secara mendadak. Tujuannya menekan angka kecelakaan yang diakibatkan oleh kebut-kebutan liar,” tegasnya juga.
     
Operasi itu dilaksanakan pukul 02.00-04.00 WIB, di Jalan Marga Satwa, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu yang menjadi salah satu spot lokasi rawan balapan liar yang jadi favorit selama ini karena jalannya lurus. ”Operasi ini melibatkan 35 personel polisi yang saya pimpin sendiri,” ungkap Antonius lagi.
     
Sedangkan 35 ABG yang terjaring operasi di bawa ke Polsek Pasar Minggu lalu didata. Selanjutnya para pembalap jalanan itu akan dibina terlebih dahulu oleh petugas lalu dikembalikan kepada orangtuanya masing-masing. ”Setelah kami tangkap, orangtuanya kami panggil,” papar juga perwira menengah Polri ini lagi.  
     
Kepada para pembalap liar yang masih di bawah umur itu juga, polisi memberikan pengarahan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. ”Dihadapan orangtuanya, para pembalap liar ini juga membuat pernyataan secara tertulis tidak akan mengulangi perbuatannya, sebelum diperbolehkan untuk pulang,” cetusnya lagi.
     
Jika tertangkap lagi polisi akan memberikan tindakan tegas. Polisi juga meminta kepada para orangtua untuk memberikan pembinaan terhadap anak-anaknya agar tidak kembali turun ke jalan melakukan balapan liar. Meski dilepaskan saat orangtuanya menjemput, polisi tetap menahan motor para pembalap liar itu sebelum menunjukkan surat-surat yang sah.  
    
Seperti STNK dan BPKB. ”Untuk sepeda motornya yang telah dimodifikasi akan kami minta dikembalikan ke posisi standar sebelum diambil. Kalo tidak ada surat-suratnya akan tetap kami tahan. Bisa jadi kendaraan itu hasil kejahatan,” paparnya juga. Meski sudah ada surat-suratnya, tapi polisi tetap memberlakukan tilang terhadap kendaraan tersebut.  
      
Dalam waktu yang bersamaan, Polsek Kembangan juga menggelar razia di empat tempat yang selama ini jadi lokasi favorit para pembalap liar di wilayah Jakarta Barat. Empat tempat itu yakni depan Mal Puri Kembangan, Jalan Baru Taman Aries Meruya, Jalan Panjang, dan Ring Road Cengkareng, Kembangan.
     
Dari empat arena balap liar berbeda itu, polisi mengamankan 30 unit motor, Minggu (7/9) dinihari. Kapolsek Kembangan, Kompol Herru Agus menegaskan, puluhan unit motor korekan (modifikasi) itu digelandang dari arena balap liar. Dalam razia tersebut, sebanyak 90 personel berpakaian dinas diterjunkan ke lokasi yang langsung menyergap para pembalap liar.

”Ada 30 jenis motor balap yang sudah dimodifikasi yang kami amankan dalam razia dini hari itu, terangnya, kepada INDOPOS kemarin (7/9). Menurutnya juga, razia itu digelar lantaran banyaknya laporan masyarakat yang resah dengan balap liar di empat ruas jalan tersebut. Para joki dan penikmat ajang balap liar itu kebanyakan Anak Baru Gede (ABG).
     
Mereka, kata Herru, juga bukan berasal dari masyarakat di sekiar lokasi balapan. ”Rata-rata berusi muda, mereka bukan hanya dari wilayah Kembangan, tapi juga ada yang dari Ciputat, Kebayoran Lama, Kebon Jeruk, Kalideres, Cengkareng, dan Palmerah,” ujar Herry juga.
     
Dia juga memastikan, puluhan ABG yang diamankan dari arena balap liar tersebut, pagi dinihari itu juga dipulangkan ke rumah mereka masing-masing tapi  sebelumnya dilakukan pemeriksaan oleh petugas. ”Tapi untuk motor yang mayoritas sudah di modifikasi itu tetap kita kandangkan,” tegasnya.
     
Heru juga mensinyalir arena balap liar itu juga dilatarbelakangi perjudian. Begitu juga dengan peredaran narkoba, minuman keras dan juga kendaraan hasil curian. ”Kasus itu masih kami dalami,” paparnya lagi. (ibl/asp)


Aksi balapan liar di Jakarta makin mengkhawatirkan. Tindakan para pembalap jalanan yang kerap beraksi pada malam menjelang dinihari itu sangat membahayakan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News